PTPN IV Regional VII Kembangkan Budaya Risiko Lewat IHT Refreshment Manajemen Risiko Berbasis Aplikasi ERIN

PTPN IV Regional VII menggelar In House Training (IHT) Refreshment Manajemen Risiko melalui Aplikasi Enterprise Risk Information Nusantara (ERIN).-Foto Ist-

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG — Dalam rangka memperkuat penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan sistem pengawasan internal yang terintegrasi, PTPN IV Regional VII menggelar In House Training (IHT) Refreshment Manajemen Risiko melalui Aplikasi Enterprise Risk Information Nusantara (ERIN).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan perwakilan dari berbagai unit kerja, antara lain Kepala Divisi Manajemen Risiko PTPN IV Arlan Adrianda, Kepala Subdivisi Manajemen Risiko Guruh Dermawan Putra, Region Head PTPN IV Regional VII Denny Ramadhan, SEVP Operation Rina Tanjung, serta SEVP Business Support Oshutri Anwar.

Aplikasi Enterprise Risk Information Nusantara (ERIN) merupakan inovasi digital yang dirancang untuk mengintegrasikan proses identifikasi, analisis, evaluasi, hingga pemantauan risiko secara menyeluruh di seluruh unit kerja. Dengan sistem ini, PTPN IV dapat melakukan pengelolaan risiko secara lebih efisien, sistematis, dan real-time.

“Aplikasi ERIN membantu seluruh unit memahami risiko secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi pencegahan, tetapi juga dalam pengambilan keputusan strategis. Dengan sistem ini, proses monitoring dan pelaporan risiko menjadi lebih cepat, akurat, dan terukur,” ujar Arlan Adrianda, Kepala Divisi Manajemen Risiko PTPN IV.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional VII Denny Ramadhan menegaskan bahwa manajemen risiko merupakan fondasi penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kinerja perusahaan.

“Kami ingin seluruh insan PTPN IV memiliki kesadaran risiko yang kuat dalam setiap proses kerja. Melalui ERIN, seluruh tahapan mulai dari identifikasi hingga mitigasi dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel. Ini bukan hanya tentang menghindari kerugian, tapi membangun budaya kerja yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, SEVP Operation Rina Tanjung menyebut bahwa penerapan ERIN menjadi alat strategis dalam memperkuat perencanaan operasional, terutama di tengah dinamika industri perkebunan yang semakin kompleks.

“ERIN membantu kita melihat risiko operasional secara terstruktur, sehingga strategi pencegahan dapat disusun lebih matang. Dengan begitu, aktivitas di kebun dan pabrik dapat berjalan lebih efisien, produktif, dan aman,” tuturnya.

Adapun SEVP Business Support Oshutri Anwar menambahkan, penerapan ERIN merupakan bagian dari agenda besar transformasi digital PTPN IV.

“Manajemen risiko kini bukan lagi sekadar formalitas laporan, melainkan menjadi bagian dari aktivitas kerja sehari-hari. Melalui ERIN, setiap proses dapat dihubungkan langsung dengan potensi risiko, sehingga menciptakan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas yang berkelanjutan,” katanya.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi pelatihan interaktif, simulasi penggunaan sistem, serta diskusi antarunit untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap implementasi manajemen risiko di lingkungan kerja masing-masing.

Melalui pelatihan ini, PTPN IV Regional VII menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola berbasis digital dan memperkuat budaya sadar risiko di seluruh lini organisasi. Penerapan aplikasi ERIN menjadi langkah nyata dalam mengintegrasikan manajemen risiko dengan strategi bisnis, sehingga setiap proses operasional perusahaan berjalan lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. (*)

 

Tag
Share