Gubernur Mirza: Program MBG Serap 24 Ribu Tenaga Kerja, Mayoritas dari Keluarga Miskin

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyerap 24 ribu tenaga kerja, mayoritas dari keluarga miskin. -FOTO IST -

BANDARLAMPUNG — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu pendorong peningkatan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan program ini telah menyerap sekitar 24 ribu tenaga kerja, sebagian besar berasal dari keluarga miskin di desil 1 dan 2.

Hal itu disampaikannya usai memimpin Rapat Pembahasan Kolaborasi dan Sinergi Pelaksanaan Program Pembangunan Nasional dan Daerah di ruang kerjanya, Jumat (17/10/2025).

“Konsumsi ayam dan telur kita meningkat karena adanya MBG. Saat ini, tenaga kerja yang terserap sekitar 24 ribu orang, dan kebanyakan dari keluarga miskin. Jadi program ini berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Mirza usai salat Jumat.

Ia menjelaskan, rapat tersebut juga membahas evaluasi pelaksanaan berbagai program pemerintah pusat di Lampung, baik dari sisi perkembangan maupun manfaatnya bagi masyarakat.

Menurut Mirza, pemerintah provinsi terus menyinergikan program nasional dengan program daerah agar hasilnya lebih optimal bagi pertumbuhan ekonomi.

“Kami mengkolaborasikan program pusat dengan program provinsi, seperti Desa Ku Maju, agar bisa menjadi pengungkit ekonomi daerah,” jelasnya.

Lebih lanjut, pertumbuhan pesat MBG juga menciptakan kebutuhan bahan pangan yang tinggi, seperti telur, ayam, sayuran, dan cabai. Karena itu, Mirza meminta petani di desa-desa untuk memanfaatkan peluang tersebut.

 “Kita mendorong petani untuk menyiapkan pasokan bahan pangan agar rantai suplai tetap kuat. Ini peluang besar yang harus segera ditangkap,” terangnya.

Selain membahas MBG, Mirza juga menyinggung perkembangan program Koperasi Merah Putih, yang tengah dipersiapkan oleh para bupati melalui penyusunan proposal pinjaman modal.

“Para bupati sedang menyiapkan proposal agar koperasi bisa mendapatkan pinjaman modal dan menggerakkan komoditas unggulan di desa,” ujarnya.

Sementara itu, program pembangunan tiga juta rumah di Lampung saat ini masih dalam tahap penyelesaian perizinan.

 “Pembangunan tiga juta rumah belum berjalan, saat ini masih dalam proses penyiapan perizinan,” kata Mirza.

Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus melakukan evaluasi menyeluruh agar seluruh program pembangunan tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Tag
Share