PRINGSEWU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pringsewu telah menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) bergerak di sejumlah rumah sakit di kabupaten tersebut.
Langkah ini diambil untuk memastikan partisipasi pemilih, termasuk pasien dan keluarganya. Selain itu, terdapat tiga mantan narapidana yang tidak menggunakan hak pilihnya.
TPS bergerak ini, menurut Ketua KPU Pringsewu, Sofyan Akbar Budiman, ditempatkan di Rumah Sakit Mitra Husada, RSUD Pringsewu, Wisma Rini, Surya Asih, klinik rawat inap, serta Puskesmas rawat inap.
"Hal ini bertujuan agar masyarakat tetap dapat menyalurkan aspirasi politiknya," terangnya.
BACA JUGA:Ratusan Surat Suara Rusak di Pringsewu dan Bandar Lampung DimusnahkanUntuk dapat mencoblos, mereka hanya perlu menunjukkan KTP elektronik.
Sofyan menjelaskan bahwa setiap TPS bergerak dilengkapi dengan petugas terkait, termasuk KPPS, pengawas, dan saksi, untuk memastikan kelancaran pemungutan suara sesuai aturan.
Sementara itu, para tahanan yang berjumlah 29 orang di Rumah Tahanan Polres Pringsewu dan Polsek juga diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya pada Rabu (14/2).
Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya, melalui Kasat Tahanan dan Barang Bukti, Iptu Oman Azis, menegaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen pihak kepolisian untuk memastikan setiap warga negara, termasuk tahanan, dapat menggunakan hak demokratisnya secara menyeluruh.
BACA JUGA:Woro-woro, RS Mesuji Lampung Siap Tangani Caleg Stres
"Tahanan ini memilih di rutan Polres dan Polsek dengan didatangi oleh panitia TPS terdekat," tegas Iptu Oman.
Adanya tiga mantan narapidana yang tidak menggunakan hak pilihnya juga dikonfirmasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu. Menurut Pelaksana Jabatan (PJ) Bupati Adi Erlansyah, dari empat mantan narapidana yang diimbau, hanya satu orang yang menggunakan hak politiknya.
"Kita sudah memberikan himbauan sebelumnya, namun hanya satu orang yang menggunakan haknya, yang tiga orang lainnya tetap tidak," jelas PJ Bupati.
Meskipun demikian, Adi Erlansyah menekankan bahwa hal ini tetap menjadi catatan penting.
BACA JUGA:Petani di Mesuji Klaim Asuransi 170 Hektare Sawah