Aqila, Bocah Kecil dari Pringsewu yang Berjuang Melawan Gizi Buruk

DAPAT BANTUAN: Jajaran TP PKK Pringsewu didampingi saleh terkait memberikan bantuan kepada Aqila Ulfana Diva. -Foto IST -

PRINGSEWU – Tubuh mungil Aqila Ulfana Diva (6) tampak ringkih ketika duduk di pangkuan sang ayah.

Matanya sayu, tubuhnya kurus, dan gerak-geriknya menunjukkan keterlambatan dibanding anak-anak seusianya.

Ia masih kesulitan berbicara dengan jelas, sering mengeluarkan air liur berlebihan, dan langkah kakinya pun belum mantap.

Di balik kondisi itu, Aqila adalah anak yang tumbuh dalam kasih sayang ayah serta kakek-neneknya.

Sang ibu telah tiada sejak ia masih kecil. Sejak bayi, Aqila sebenarnya pernah mendapat bantuan karena teridentifikasi stunting.

Namun, masalah administrasi kependudukan membuat bantuan itu terputus.

Data kependudukan keluarga yang tidak sinkron berimbas pada nonaktifnya BPJS dan hilangnya akses bantuan sosial yang semestinya mendukung tumbuh kembangnya.

Kabar tentang Aqila akhirnya sampai ke pemerintah daerah. Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu, Ny. Rahayu Sri Astutik Riyanto Pamungkas, bersama rombongan yang terdiri dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, P3AP2KB, Dukcapil, Kominfo, Puskesmas, hingga perangkat kecamatan dan pekon, datang langsung menjenguk Aqila.

Mereka tak sekadar membawa perhatian, tetapi juga bantuan nyata.

Bantuan yang diberikan berupa Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp1,5 juta, paket sembako, hingga perbaikan dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga (KK) dan KTP baru untuk keluarga Gustopo, ayah Aqila.

Dengan demikian, diharapkan akses layanan kesehatan dan bantuan sosial dapat kembali aktif.

Tak hanya itu, Ketua TP-PKK juga memberikan bantuan pribadi dan memastikan adanya pendampingan bagi Aqila.

“Kunjungan ini bentuk nyata kepedulian pemerintah. Kami ingin menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat, siap mendukung warganya yang membutuhkan. Saya juga mengajak pemerintah pekon dan masyarakat sekitar untuk ikut mengawasi serta memberi perhatian terhadap tumbuh kembang Aqila,” pesan Rahayu Sri Astutik.

Kini, keluarga kecil itu menyimpan harapan baru. Bantuan yang diberikan bukan sekadar materi, melainkan juga dorongan moral bahwa perjuangan Aqila tidak sendiri.

Tag
Share