LAMPUNG BARAT - Terpasang di jalur hijau, ratusan alat peraga kampanye (APK) milik partai politik (parpol), calon legislatif (caleg), dan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kabupaten Lampung Barat dicopot oleh petugas, Rabu (17/1).
Petugas gabungan terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Satpol PP-Damkarmat) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
APK tersebut melanggar Peraturan Daerah (Perda) nomor 15 tahun 2013 tentang Ketertiban Umum (Trantibum), serta telah ditetapkan sebagai area dilarang untuk dipasang APK khususnya pada jalur hijau.
BACA JUGA:Hasto Sebut Isu Pemakzulan Jokowi Seyogianya Jadi Autokritik Kinerja
Dalam hal ini pohon penghijauan mulai dari Kawasan Sekuting Terpadu Pekon Watas hingga depan Pengadilan Negeri (PN) Liwa Kecamatan Balikbukit.Selain APK, juga dicopot dua banner milik KPU, Alfamart dan juga bertulis manasik haji.
Kabid Penegakan Perda pada Satpol-PP, Damkar dan Penyelamatan Lampung Barat Tamrin, SE., mengatakan, pihaknya bersama dengan Bawaslu melakukan pencopotan di seluruh jalur hijau.
Dijelaskan, dari hasil operasi yang dilakukan dengan mengerahkan personel dari Satpol-PP, Damkar dan Penyelamatan serta petugas dari Bawaslu Lampung Barat tersebut didapatkan sebanyak 253 APK milik Parpol/Caleg, kemudian ada 127 milik calon DPD, dua buah banner Manasik Haji, delapan Banner mikik Alfamart dan dua Banner milik KPU.
BACA JUGA:Kepala Puskes di Waykanan Diduga Intervensi Anak Buah untuk Dulang Suara Calon Teertentu
“Jumlah itu milik 12 Parpol, 10 Calon DPD, kemudian banner sosialisasi dan promosi bertulis Manasik Haji, Alfamart dan KPU,” ungkap Tamrin.
APK dan Banner tersebut, kata dia, saat ini diamankan di kantor Satpol-PP, Damkar dan Penyelamatan setempat.
Bagi pemilik yang ingin mengambil dan ingin kembali memasang dipersilahkan untuk mengambil.
“Namun dengan catatan, pemasangan diluar jalur hijau, ketika dipasang di jalur hijau tentu akan kami tindak kembali berupa pencopotan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Lampung Barat Novri Jonestama dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol-PP, Damkar dan Penyelamatan untuk melakukan penindakan berupa pencopotan.
“Kami sudah koordinasi dengan Satpol-PP juga, sehingga dalam penindakannya bisa dilakukan bersama-sama, karena memang jalur hijau merupakan area yang dilarang untuk dipasang APK,” kata dia.
BACA JUGA:SMA dan MA Persiapan Matang Hadapi SNBP, Bagaimana dengan SMK?