Sistem Dikdas dan Menengah Dinilai Lemah

Rapat perdana Dewan Pakar PGRI Lampung membahas pemetaan masalah pendidikan demi peningkatan kualitas SDM daerah. -FOTO IST -
// Dewan Pakar PGRI Lampung Sorot Rendahnya Siswa Lampung Masuk PTN
BANDARLAMPUNG - Sekretaris Dewan Pakar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Lampung Dr. Bustami Zainuddin menyoroti rendahnya jumlah siswa Lampung yang diterima di perguruan tinggi negeri seperti Unila.
Hal ini diutarakannya saat rapat perdana pada Senin (21/7) di ruang Rektor Universitas Lampung (Unila). Seluruh anggota Dewan Pakar hadir dalam pertemuan strategis tersebut.
Dewan Pakar PGRI Lampung Masa Bhakti 2024–2029 diketuai oleh Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM, dengan Dr. Andi Warisno, M.Pd sebagai Wakil Ketua, dan Dr. H. Bustami Zainudin, S.Pd., M.H. sebagai Sekretaris. Anggotanya meliputi Prof. Dr. Sunyono, M.Si., Dr. Yusdiyanto, S.H., M.H., dan Hi. Ardiansyah, S.H.
Kata Bustami, ini menunjukkan indikasi lemahnya sistem pendidikan dasar dan menengah di daerah.
"Kita harus evaluasi, mengapa siswa dari Lampung yang diterima di Unila justru sedikit. Jangan sampai Unila malah lebih banyak diisi oleh mahasiswa dari luar daerah," tegasnya.
Bustami juga menyinggung posisi Lampung yang masih berada di urutan ketiga provinsi termiskin di Sumatera. Menurutnya, hal ini turut mencerminkan persoalan mendalam dalam sektor pendidikan.
Sebagai Ketua Alumni FKIP Unila, ia menyampaikan bahwa pihaknya tengah menginventarisasi pola pembinaan guru berkualitas serta membuka diskusi mengenai relevansi sistem pendidikan masa lalu.
"Kalau sistem pendidikan terdahulu terbukti lebih baik, mengapa tidak kita adopsi kembali? Sarana pendidikan kini sudah tersedia, tapi kualitas siswa belum sesuai harapan. Evaluasi terhadap institusi pencetak guru seperti Unila, UIN, dan STKIP juga menjadi hal penting," jelasnya.
Rapat perdana ini menjadi pijakan awal bagi Dewan Pakar PGRI Lampung dalam merumuskan rekomendasi tertulis yang akan disampaikan kepada PGRI dan Gubernur Lampung. Langkah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Lampung secara konkret dan berkelanjutan.
Bustami menegaskan bahwa Dewan Pakar harus berperan aktif dalam memberikan masukan strategis berbasis keilmuan dan pengalaman kepada PGRI serta pemerintah daerah.
"Tugas utama kita adalah memberikan pandangan yang komprehensif terhadap berbagai isu pendidikan. Mulai dari kesejahteraan guru, beban kerja yang makin berat, hingga kelengkapan sarana dan prasarana," kata Bustami.
Sementara, Prof. Lusmeilia menyampaikan bahwa fokus utama pembahasan adalah pemetaan permasalahan pendidikan di Provinsi Lampung, mulai dari persoalan guru, sarana-prasarana, hingga kualitas dan akses pendidikan bagi siswa.
"Dengan pertemuan ini, kita akan memetakan kondisi pendidikan di Provinsi Lampung. Tujuannya jelas: meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)," ujar Prof. Lusmeilia. (gie/c1/abd)