SUKADANA - Lampung Timur (Lamtim) merupakan sentra produksi perikanan tangkap yang menyumbang 42,4% produksi Lampung. Termasuk komoditas rajungan yang menjadi salah satu komoditas ekspor perikanan penting setelah udang.
Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat peringatan Hari Ikan Nasional tingkat provinsi di Kuala Penet, Desa Margasari, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lamtim, Jumat (8/12). Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu penggerak perekonomian masyarakat Lampung. ’’Sektor tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan," kata Arinal dalam acara yang juga dihadiri Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan Ines Rahmania dan Wakil Bupati Lamtim Azwar Hadi tersebut.
Arinal memaparkan, produksi perikanan Lampung tahun 2022 mencapai 348 ribu ton. Itu terdiri dari perikanan tangkap 157 ribu ton dan perikanan budidaya 191 ribu ton. Dari jumlah tersebut volume ekspor hasil perikanan Lampung naik 11,06 % menjadi 20.525 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp2,63 triliun.
Tahun 2023 ini, sudah ditetapkan dua kawasan konservasi baru oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kedua kawasan tersebut berada di Lampung Timur, yaitu Kawasan Konservasi Perairan di wilayah Waykambas dan Kawasan Konservasi Perairan di Pulau Batang dan Pulau Segama.
Kesempatan yang sama Direktur Logistik KKP Ines Rahmania menjelaskan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan. "Pemerintah pusat mendukung kelangsungan dan sektor perikanan di Lampung sebagai aset nasional,"jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Lamtim Azwar Hadi menjelaskan, Kecamatan Labuhanmaringgai mempunyai potensi perikanan air payau seluas 8.700 hektare. Menurutnya, pada tahun 2023 perikanan air payau di Kecamatan Labuhanmaringgai ditetapkan sebagai Kampung Vana. Itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : III tahun 2023.
Tahun 2023 Kecamatan Labuhanmaringgai tepatnya di Desa Muara Gadingmas dan Desa Margasari juga mendapatkan program unggulan dari KKP yaitu berupa Kampung Nelayan Maju (Kalaju). Kalaju bertujuan mengubah wajah kampung nelayan, menjadi lebih tertata dan produktif. (wid/c1/nca)