Penampilan Buruk, Honda Depak Somkiat Chantra dari MotoGP 2026

Somkiat Chantra -FOTO MOTOGP-
JAKARTA - Keputusan mengejutkan datang dari markas Honda di Tokyo. Somkiat Chantra, pembalap potensial asal Thailand, resmi didepak dari proyek MotoGP 2026.
Alih-alih mempertahankan simbol representasi Asia, Honda memilih mempertaruhkan masa depannya pada Diogo Moreira, pembalap muda asal Brasil. Ia dipastikan masuk ke dalam skuad Honda musim depan.
Keputusan tersebut bahkan mengancam runtuhnya kemitraan bersejarah dengan sponsor utama Idemitsu, demi satu hal: performa.
Honda punya proyek besar di MotoGP 2025. Yakni mengorbitkan Somkiat Chantra, pembalap 26 tahun asal Thailand. Ia ditempatkan di tim satelit mereka, LCR Honda, berduet dengan Johann Zarco.
Chantra diproyeksikan untuk terus bersama Honda musim depan. Bahkan memiliki potensi untuk promosi ke tim pabrikan, demi mendongkrak pasar Asia. Terutama karena ia adalah alumni Shell Advance Asia Talent Cup.
Faktanya, musim perdananya di kelas utama justru berjalan buruk. Ia baru mendapatkan 1 poin, hasil dari finis ke-15 di MotoGP Belanda di Assen, pada bulan lalu.
Itu pun berkat kemurahan hati Aleix Espargaro, pembalap uji yang memberinya kesempatan tampil di seri tersebut.
Selebihnya, ia finis di posisi 16-19, tidak finis, dan tiga kali harus menepi akibat cedera. Alhasil, Chantra menempati posisi kedua terbawah klasemen pembalap dalam 12 seri pertama musim ini.
Saking buruknya penampilan Chantra, Honda siap untuk menutup buku perjalanannya di MotoGP. Meskipun itu harus mengorbankan kemitraan strategis jangka panjang dengan Idemitsu.
Kecepatannya di lintasan sangat buruk, bahkan kalah dibandingkan pembalap penguji pabrikan. Kontribusinya terhadap pengembangan RC213V pun nyaris nihil.
Bagi Honda HRC, mempertahankan Chantra seperti hanya memiliki tiga motor di grid. Sebuah kemewahan yang tidak lagi dapat mereka pertahankan.
Masalah semakin rumit karena keberadaan Chantra di MotoGP bukan semata hasil seleksi teknis.
Tetapi bagian dari kesepakatan kontraktual dengan Idemitsu, perusahaan minyak asal Jepang yang mensponsori LCR.
Dalam kontrak tersebut, pembalap yang diturunkan wajib berasal dari Asia.
Formula itu sempat berhasil lewat kirah Takaaki Nakagami, tetapi kini dianggap mengekang kebebasan teknis Honda. HRC pun tak lagi ingin mentoleransinya.
Sebenarnya, Honda pernah mempertimbangkan Ai Ogura sebagai pengganti Takaaki Nakagami. Ogura adalah pembalap yang telah bersama Honda Team Asia sejak Moto3 pada 2018.
Namun cedera yang dialaminya di Moto2 musim 2023 membuat namanya sempat tenggelam. Setelah hanya mampu finis di peringkat ke-9.
Sejak bergabung dengan MT Helmets-MSI pada 2024, Ogura kembali bersinar.
Ia meraih tiga kemenangan, tujuh podium, dan mengumpulkan 228 poin—cukup untuk merebut gelar juara dunia Moto2 2024.
Namun, musim 2025 justru menjadi babak pahit bagi Honda. Ogura memutuskan memilih gabung ke Aprilia. Menolak tawaran Honda HRC saat ia naik ke kelas utama.
Kini, satu-satunya harapan Honda tertuju pada Diogo Moreira.
Meski belum memenuhi persyaratan dari Idemitsu (karena bukan pembalap Asia), performanya cukup menjanjikan: peringkat ke-4 klasemen Moto2 sementara dengan 128 poin.
Pesan dari Honda kepada Idemitsu pun sangat jelas: proyek LCR Racing akan dilanjutkan bersama Diogo Moreira—atau tidak sama sekali.
Dengan kata lain, Honda HRC siap mengakhiri kemitraan bersejarah demi keluar dari bayang-bayang Somkiat Chantra. Perpisahan itu bukan hanya soal pembalap, tetapi juga strategi besar.
Chantra, yang semula dianggap simbol representasi Asia, kini dinilai sebagai beban teknis. Ia tak memberikan data yang berguna, memperlambat pengembangan motor.
Somkiat Chantra telah dipastikan tidak akan tampil di MotoGP 2026. Tirai sudah diturunkan dengan gaya khas Jepang: tanpa pengumuman besar, tapi penuh ketegasan.(*)