Sebanyak 13 Klub Ikuti Piala Soeratin U13 dan U15 Pringsewu

DIBUKA: Bupati Riyanto Pamungkas saat membuka Piala Soeartin U13 dan U15. -FOTO IST-
PRINGSEWU - Kompetisi sepak bola usia 13 (U13) di Piala Soeratin Usia dan U15 regional Pringsewu digelar.
Kompetisi yang digulirkan Asprov PSSI Lampung ini diikuti klub asal kabupaten Pringsewu dan Tanggamus.
Ada sebanyak 13 klub yang berasal dari Sekolah Sepak Bola (SSB) terdiri dari 6 klub U13 dan 7 klub U15.
Sepak bola menurut Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas selain merupakan olahraga yang menarik dan menyehatkan, juga memiliki nilai seni dan keindahan.
“Sepak bola mengajarkan sportifitas, membutuhkan kecerdasan strategi dan keindahan dalam mengolah bola dari para pemain, serta kekompakan dalam tim. Hal ini membuat sepakbola diminati seluruh kalangan,” terang Bupati saat membuka kompetisi tersebut di Komplek Gelora Patriot Bambu Seribu, Kuncup, Pringsewu Barat, Sabtu (2/8).
Kompetisi ini lanjutnya merupakan arena pengasahan dan penyaluran bakat di bidang olahraga sepak bola. Khususnya bagi usia 13 dan 15.
Dengan demikian, diharapkan akan mampu menggelorakan kembali semangat dan rasa bangga pada persepakbolaan Indonesia, khususnya di Kabupaten Pringsewu.
Bupati Riyanto juga menitip pesan agar semua pihak mengedepankan sportifitas.
Dimana menurutnya menjadi juara sejatinya adalah bonus. "Sebab jiwa dari olahraga itu sendiri adalah sportifitas,” katanya.
Pembukaan tersebut juga dihadiri Kadis Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu Ibnu Harjianto, Ketua KONI Pringsewu dr. Ferdi, Camat Pringsewu Christianto HS serta Ketua PSSI Pringsewu Armen.
Sedangkan Sekretaris Umum PSSI Provinsi Lampung Mursalim Lamo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Pringsewu yang telah mendukung kompetisi ini.
Pihaknya bersyukur pada tahun ini PSSI Pringsewu bisa menggelar kompetisi.
“Dengan adanya Bhayangkara Presisi Lampung FC, eforia sepak bola di Lampung mulai meningkat. Sebagaimana keinginan Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir, agar mulai pelan-pelan sepak bola bisa menjadi industri,” ujarnya.(*)