JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan perkembangan terkait rencana retret bagi kepala daerah terpilih yang akan digelar setelah pelantikan pada awal bulan depan.
Bima Arya mengatakan bahwa retret tersebut kemungkinan besar diselenggarakan di Magelang, sekitar seminggu setelah pelantikan kepala daerah.
“Kemungkinan besar di Magelang, mungkin sekitar seminggu setelah pelantikan,” ujar Bima di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025 malam.
Menurut Bima, retret ini direncanakan berlangsung lebih dari seminggu. Dalam kegiatan tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan dilibatkan sebagai pengisi materi, khususnya terkait pemberantasan korupsi.
“Retret ini agak lama, jadi mungkin lebih dari seminggu. Konsepnya seperti itu. Salah satu materi yang pasti akan disampaikan adalah pemberantasan korupsi, yang akan disampaikan oleh teman-teman dari KPK,” tambah Bima.
Bima Arya, yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Bogor, datang ke gedung KPK untuk menjadi narasumber dalam seminar mengenai pencegahan korupsi yang diselenggarakan oleh KPK.
“Tadi kami berdiskusi dengan Pak Sekjen (KPK) dan tim Stranas PK tentang bagaimana cara agar pemberantasan korupsi lebih efektif dan menjangkau pemerintah daerah. Kami juga membahas bagaimana pemerintah daerah bisa lebih berhemat dan memastikan uang rakyat kembali ke rakyat,” ungkap Bima.
Retret ini direncanakan sebagai sarana untuk membangun komunikasi yang lebih efektif dan sinergi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dalam rangka mewujudkan program Astacita.
Retret juga bertujuan untuk membangun soliditas antara pusat dan daerah, yang berbasis pada kesatuan program kerja.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin mengungkapkan bahwa rencana retreat kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 yang akan digelar oleh Presiden Prabowo Subianto tidak perlu dikaitkan dengan anggaran yang besar.
Menurutnya, tujuan utama dari retreat tersebut adalah menggelorakan semangat patriotisme dan nasionalisme dalam membangun bangsa.
“Tidak perlu langsung dikaitkan dengan seberapa besar anggaran, memang mengadakan retreat selevel kepala daerah itu harus memakan anggaran yang tinggi? Tidak juga,” ujar Sultan usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/1).
Sultan menegaskan bahwa yang lebih penting adalah bagaimana membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan kepala daerah terpilih, serta menyatukan mereka dalam visi yang sama untuk membangun bangsa.
“Semangat atau doktrinasi kebangsaan harus dimulai dari bawah, salah satunya dengan mengumpulkan kepala daerah dalam kegiatan retreat,” tambah Sultan.
Menurutnya, tujuan utama dari retreat ini adalah untuk memastikan agar visi, misi, dan program pemerintah pusat dapat dilaksanakan dengan baik di daerah.