Banjir sering menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, atau tifoid akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya termasuk muntah, sakit perut, dan buang air besar cair. Pencegahan meliputi mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan.
5. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri dari urine hewan, terutama tikus, yang mencemari genangan air. Penyakit ini dapat menular melalui luka terbuka atau kontak langsung dengan air tercemar. Gejala meliputi demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah dan menghindari genangan air kotor.
6. Demam berdarah
Nyamuk Aedes aegypti menjadi penyebab utama demam berdarah, dengan gejala seperti demam tinggi, bintik merah, dan lemas. Pencegahan meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu, dan menghindari gigitan nyamuk.
7. Campak
Penyakit yang menyerang anak-anak ini disebabkan oleh virus dan mudah menular melalui cairan tubuh seperti lendir atau ludah. Gejala termasuk demam, mata merah, dan bintik-bintik putih pada pipi. Vaksinasi dan menjaga jarak dari pasien terinfeksi adalah langkah pencegahan yang efektif.
8. Malaria
Nyamuk Anopheles yang berkembang di air tawar menjadi penyebab malaria. Gejala awalnya menyerupai flu, tetapi dapat berkembang menjadi demam tinggi yang berpotensi fatal. Pencegahan dilakukan dengan menggunakan kelambu dan menghindari gigitan nyamuk.
Penyakit akibat banjir merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit ini. (*)