Waykanan Rawan DBD, Pemkab Sosialisasi Pencegahan

Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. -FOTO PIXABAY-

BLAMBANGANUMPU — Sebagai daerah yang berada di jalur strategis lintas Sumatera, Kabupaten Waykanan menjadi wilayah yang cukup rentan terhadap berbagai penyakit menular, khususnya yang disebabkan oleh nyamuk.

Mobilitas tinggi kendaraan umum, seperti bus dan transportir antarprovinsi, dikhawatirkan turut membawa penyebaran bibit penyakit, termasuk nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Waykanan secara rutin melakukan penyuluhan kepada masyarakat guna menanamkan kebiasaan hidup bersih, baik di dalam rumah maupun di lingkungan sekitar.

“Wilayah kita ini sangat rentan terhadap berbagai penyakit, karena Waykanan dilintasi jalan utama Sumatera yang digunakan oleh masyarakat dari ujung Sumatera hingga ke Pulau Jawa. Kondisi ini memungkinkan kendaraan maupun penumpangnya membawa bibit penyakit. Karena itu, kami secara berkala terus mengadakan pembinaan dan penyuluhan melalui Puskesmas di setiap kecamatan, terutama di titik-titik yang selama ini dikenal endemis DBD,” ujar Didy Arwadi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Waykanan.

Didy menjelaskan, nyamuk dapat berkembang biak di berbagai tempat, termasuk di area sekitar permukiman maupun terbawa oleh penumpang kendaraan lintas provinsi.

Untuk mencegah penyebarannya, pihak Dinkes Waykanan bersama seluruh Puskesmas terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar membiasakan pola hidup bersih, di antaranya dengan 3M Plus: mencuci, menguras, dan menutup bak mandi, serta membersihkan lingkungan dan mengubur sampah yang berpotensi menjadi tempat genangan air.

“Kalau dulu, hanya beberapa kecamatan yang tergolong endemis DBD. Namun seiring dengan meningkatnya pembangunan dan aksesibilitas antarwilayah, hampir seluruh kecamatan kini pernah mencatat kasus DBD. Karena itu, kami tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit yang cukup berbahaya ini,” jelas Didy.

Berdasarkan hasil penelusuran Radar Lampung di sejumlah Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di Waykanan, memang tidak ditemukan adanya korban jiwa akibat DBD.

Meski begitu, hampir seluruh fasilitas kesehatan tersebut mengakui pernah menangani pasien yang terinfeksi penyakit tersebut.

“Ada beberapa kasus, tetapi alhamdulillah semuanya sudah sembuh. Mungkin jumlah sebenarnya lebih dari satu atau dua orang, hanya saja yang tercatat di Puskesmas memang tidak banyak. Sebagian warga yang sakit memilih berobat langsung ke Kotabumi atau ke Bandarlampung,” tukasnya.(sah/nca)

 

 

Tag
Share