Wagub Buka Muswil LDII, Dorong Kolaborasi untuk Lampung Maju

Wagub Lampung dr. Jihan Nurlela membuka Muswil VIII DPW LDII Lampung.--FOTO ANGGI RHAISA/RLMG

dr. M. Aditya Kembali Pimpin LDII Lampung 2025–2030

 

BANDARLAMPUNG - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Lampung menggelar Muswil VIII di Grand Ballroom Hotel Horison, Bandarlampung, Sabtu (25/10).  Muswil dibuka Wagub Lampung dr. Jihan Nurlela.

Muswil VIII bertema ’’Penguatan SDM Berkarakter Luhur untuk Lampung Maju, Menuju Indonesia Emas 2045” ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara LDII dan pemerintah daerah untuk mewujudkan Lampung Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Muswil dihadiri lebih dari 150 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Lampung serta jajaran Forkopimda, Kemenag, Kesbangpol, dan tokoh masyarakat.

 

Dalam Muswil VIII, dr. M. Aditya kembali terpilih sebagai ketua DPW LDII Provinsi Lampung masa bakti 2025–2030 secara aklamasi. Pengukuhan dilakukan oleh Ketum DPP LDII K.H. Chriswanto Santoso. 

Chriswanto mengapresiasi pelaksanaan muswil yang berjalan sukses. ’’Saya bersyukur LDII Lampung mampu menyelesaikan konsolidasi lima tahunan ini. Hanya organisasi yang sehat yang mampu melakukannya,” katanya.

 

Chriswanto mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat, terutama dalam konteks geo politik dan geo ekonomi global. Karena itu, ia berpesan agar LDII Lampung terus beradaptasi, menjaga stabilitas, dan berkontribusi nyata bagi bangsa. ’’Ketua bukanlah penanam kekuasaan, tetapi penumbuh kepercayaan. Untuk membangun tim yang solid, pengurus harus mementingkan kepentingan organisasi, berpikiran positif, berkomunikasi intens, dan taat asas,” ungkapnya. 

 

Aditya mengapresiasi semua pihak atas dukungan terhadap penyelenggaraan Muswil VIII. Ia menjelaskan bahwa Muswil VIII fokus pada empat agenda utama. Yakni evaluasi kepengurusan sebelumnya, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, perumusan rekomendasi organisasi, dan penetapan kepengurusan baru periode 2025–2030.

 

’’LDII di Lampung telah mengelola 21 pondok pesantren, 27 sekolah, dan 603 masjid. Semua ini merupakan bagian dari ikhtiar kami membangun SDM unggul, berkarakter, dan berdaya saing,” ujar M. Aditya.

Tag
Share