PERU - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato utama dalam acara APEC CEO Summit di National Grand Theater Peru.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan global.
Presiden Prabowo mengawali pidatonya dengan menyampaikan apresiasi terhadap undangan tersebut.
Ia menegaskan kegiatan ekonomi dan peran komunitas bisnis menjadi motor penggerak utama untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
“Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” ujar Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai wilayah yang paling dinamis di dunia dengan potensi besar dalam teknologi, demografi, dan sumber daya alam.
Meskipun dihadapkan pada ketegangan geopolitik, ia optimistis pemimpin kekuatan besar dunia pada akhirnya akan memilih kebaikan bersama.
"Terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif, karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat," ungkap Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menjelaskan kebijakan Indonesia untuk mencapai swasembada energi hijau.
Menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, termasuk potensi panas bumi yang terbesar di dunia, dan bertekad untuk menjadi negara mandiri dalam energi terbarukan dalam beberapa tahun mendatang.
"Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Kita mempunyai potensi panas bumi terbesar. Saya kira 60 persen potensi energi panas bumi dunia ada di Indonesia," ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menguraikan potensi kerja sama dengan Peru, serta menggambarkan Indonesia sebagai negara yang telah berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Dengan tingkat inflasi sebesar 2 persen, Indonesia terus mendorong stabilitas ekonomi dan membuka kesempatan lebih luas bagi investor asing.
Presiden Prabowo turut menjelaskan reformasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan, termasuk membuka pintu bagi universitas dan rumah sakit asing untuk beroperasi di Indonesia.
Indonesia kata Prabowo akan memperluas kawasan ekonomi khusus untuk menarik teknologi canggih dan investasi dalam industri maritim serta perikanan.
“Kami memiliki tiga perempat wilayah nasional yang berupa perairan dengan potensi besar untuk perikanan, akuakultur, dan industri pengolahan. Kami bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami," ujar Presiden.