SUOH – Warga Talang Sindang, Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, dikejutkan oleh serangan kawanan gajah liar yang menerobos pemukiman mereka pada Jumat dini hari, 15 November 2024.
Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan parah pada puluhan rumah dan satu unit mobil, serta menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat.
Sekitar pukul 01.00 Wib, saat sebagian besar warga tengah terlelap, sekitar 18 ekor gajah memasuki permukiman, merusak 15 rumah dengan kerusakan berat dan sekitar 80% dari rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.
BACA JUGA:Pasukan Garuda Kalah Telak Lawan Jepang 0-4
Diantara rumah yang rusak parah adalah milik Heri, Herman, Keri, Sutono, dan Bayu. Selain itu, satu unit mobil milik warga juga dilaporkan rusak parah akibat serangan tersebut.
Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh, menjelaskan bahwa peristiwa ini, terjadi setelah pelacak GPS yang biasa digunakan untuk memantau pergerakan kawanan gajah tidak aktif sejak sehari sebelumnya. Meskipun peringatan telah diberikan kepada masyarakat melalui kepala desa setempat (Peratin), warga tetap terkejut saat gajah-gajah itu datang.
”Kondisi malam itu memang genting. Kami sudah memperingatkan warga untuk lebih waspada karena kawanan gajah berada sekitar 600 meter dari pemukiman,” kata Sugeng.
Kawanan gajah yang datang dalam jumlah besar memicu kepanikan. Para warga yang sedang tidur terpaksa berlarian menyelamatkan diri, sementara beberapa bapak yang berjaga malam sudah mengimbau agar warga bersiap mengungsi jika situasi semakin memburuk.
Setelah merusak rumah-rumah, kawanan gajah ini beristirahat di jalan rigid dan jalan provinsi, sehingga menyebabkan gangguan pada akses transportasi.
”Kami segera meminta peratin untuk mendata rumah-rumah yang rusak dan melaporkan kerusakan tersebut ke BPBD dan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Sugeng.
Sementara Peratin Rowo Rejo, Anton Cahyadi, mengungkapkan bahwa kerusakan yang dialami warga diperkirakan mencapai kerugian sekitar Rp100 juta.
”Ada 15 rumah yang rusak parah dan sekitar 80% dari rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Selain itu, satu mobil juga rusak berat. Kami bersama warga saat ini sedang gotong-royong membersihkan puing-puing sisa kerusakan,” ujarnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihak pemerintah setempat dan Satgas Penanganan Konflik Gajah mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, baik siang maupun malam.
”Kami berharap agar warga tetap berhati-hati, karena kawanan gajah liar ini tidak memiliki pola kedatangan yang tetap,” tambah Anton.
Insiden ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dalam upaya mitigasi dan penyelesaian masalah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.