Dikatakannya bahwa tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Unila sendiri menurutnya telah banyak melakukan penelitian tentang pengelolan kompos. Di antaranya melakukan penelitian limbah kulit kopi menjadi kompos untuk mengurangi pencemaran lingkungan (Harianto, Tsani, et al., 2022). Lalu pada penelitian tentang analisis mutu fisik kompos (Harianto et al., 2023) sudah sudah ada beberapa penelitian mengenai teknologi produk turunan kompos. Di antaranya (Harianto, Surnayanti, et al., 2022b; (Harianto, Surnayanti, et al., 2022a).
Berbekal hal tersebut, Tim PKM Unila yang diketuainya bersama anggota melakukan pengabdian desiminasi pengelolaan teknologi produk turunan kompos untuk meningkatkan pendapatan Kelompok Tani Hutan Desa Talang Mulya, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Juli hingga Agustus 2024 lalu. Tim Terdiri dari Prof. Dr. Ir. Sugeng P.Harianto, M.S. sebagai ketua tim dan dua anggota lainnya, Surnayanti, S.Hut., M.Si., dan Machya Kartika Tsani, S.Hut., M.Sc.
Prof. Sugeng menjelaskan bahwa selama melakukan pengabdian, tim melakukan dua kegiatan. Yaitu pembuatan kompos blok dari produk turunan kompos kulit kopi dan membuat boneka edukasi dari produk turunan kompos kulit kopi.
Lebih rinci, Sugeng, menyampaikan tujuan pengabdian tersebut untuk meningkatkan pemahaman petani hutan Desa Talang Mulya tentang pengelolaan teknologi produk turunan kompos. Lalu meningkatkan pengetahuan kepada Kelompok Tani Hutan Desa Talangmulya tentang penggunaan kompos blok sebagai media tanam dan pupuk serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat souvenir edukasi berbahan dasar kompos.
”Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat petani Hutan Desa Talangmulya dalam pengelolaan kompos. Terutama menjadi produk turunan kompos sehingga bisa berdampak positif bagi masyarakat. Kemudian berkontribusi dalam membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
”Khususnya bagi petani hutan Desa Talangmulya dalam pemanfaatan produk turunan kompos menjadi kompos blok sebagai media tanam dan suvenir edukasi,” pungkasnya. (gie/c1/rim)