Akademisi Unila Minta Pemerintah Pastikan Distribusi Bio Solar di Lampung Lancar

Prof. Marselina menilai kelangkaan bio solar bisa mengganggu distribusi hasil bumi dan menekan efisiensi ekonomi daerah.-FOTO IST -
BANDAR LAMPUNG – Akademisi Universitas Lampung (Unila) Prof. Marselina menyoroti rendahnya kuota tambahan yang diterima Provinsi Lampung terkait bio solar.
Dia menekankan pentingnya ketersediaan dan kelancaran distribusi bio solar di Provinsi Lampung.
Karenanya, Prof. Marselina mendorong pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama pihak terkait untuk aktiv melakukan komunikasi ke pusat.
Itu dilakukan memastikan pasokan bio solar terdistribusi merata di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Jangan sampai terjadi kelangkaan dan antrean bio solar di mana-mana. Pemprov Lampung harus turun langsung memastikan penyebarannya merata,” ujar Prof. Marselina kepada Radar Lampung, Selasa (21/10/2025).
.
Ia menyadari bahwa penetapan kuota bio solar merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun demikian, pemerintah daerah tetap memiliki peran penting dalam koordinasi dan komunikasi publik.
“Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat. Saat Pak Gubernur bertemu Menteri atau Presiden, sampaikan hal ini. Meskipun kuota diatur pusat, pemda tetap harus berkoordinasi dan memberikan informasi ke masyarakat agar mereka bisa mengantisipasi,” kata dia.
Prof. Marselina menegaskan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci menjaga stabilitas pasokan bio solar di Lampung.
“Koordinasi yang baik dan komunikasi yang terbuka dengan masyarakat akan menghindarkan kita dari dampak ekonomi yang lebih besar,” pungkasnya.
Pasalnya, bahan bakar tersebut menjadi penopang utama sektor logistik dan distribusi hasil bumi di daerah ini.
Menurutnya, kelangkaan bio solar bisa berdampak serius terhadap efisiensi ekonomi, terutama di sektor transportasi dan pertanian.
“Penting sekali, karena sebagian besar moda transportasi untuk angkutan barang memakai solar. Lampung ini lumbung produksi, dan hasil bumi kita sebagian besar diangkut lewat darat menggunakan truk,” kata dia.
Ia menambahkan, kelangkaan bio solar tidak hanya memicu antrean panjang di SPBU, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas hasil pertanian.