JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berseloroh bahwa mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah akan bergabung ke Partai Golkar.
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (23/9).
Dalam sambutannya, Bahlil menyapa para pejabat yang hadir dan menyebutkan bahwa ini adalah kunjungan kedua Presiden Jokowi pasca-Covid-19. Ia kemudian secara bercanda menyatakan bahwa Fahri Hamzah sedang dalam proses negosiasi untuk bergabung dengan Golkar.
“Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar, sudah negosiasi,” kata Bahlil.
Bahlil juga menambahkan, suasana di peresmian tersebut diwarnai dengan dominasi warna kuning, khas Golkar. “Makanya kita datang ke Amman semua baju sudah kuning-kuning,” ujar Bahlil.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia, mengumumkan penunjukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk periode 2024-2029.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, pada Kamis (21/8).
Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa keputusan ini meneguhkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Penetapan Agus Gumiwang Kartasasmita dilakukan setelah pertimbangan matang dan diskusi intensif dengan berbagai pihak dalam Partai Golkar.
Bahlil mengungkapkan bahwa proses penetapan tersebut memerlukan upaya ekstra untuk mencapai kesepakatan yang solid.
Namun, ia memastikan keputusan ini diambil setelah kajian mendalam dan memperhatikan dinamika internal serta suasana partai.
Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memastikan Partai Golkar bisa bersatu dan sukses dalam Pilkada 2024 serta Pileg 2029.
Sebelumnya, Bahlil telah mengklarifikasi bahwa tidak ada rencana untuk menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pembina dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar.
Menurutnya, selama Munas, fokus pembahasan adalah pada pemilihan ketua umum, pengesahan program kerja, serta pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Meskipun demikian, Bahlil tidak sepenuhnya menutup kemungkinan untuk masa depan, karena dalam demokrasi, siapa pun berhak berharap.