BANDARLAMPUNG - Rainforest Alliance (RA) luncurkan proyek Resolve di Sheraton Hotel, pada Selasa 10 September 2024.
Proyek tersebut bertujuan mengatasi deforestasi dan mata pencaharian melalui proyek rantai pasokan kopi yang inklusif.
Dilandasi oleh fakta bahwa sebagian besar petani kopi di indonesia yang belum cukup sejahtera.
Lantaran beberapa permasalahan seperti perubahan cuaca yang mempengaruhi hasil panen, praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.
BACA JUGA:Penyaluran KUR Bank Lampung Capai 46,71 Persen
Kemudian kurang akses terhadap modal, pembagian risiko yang sebagian besarnya rentan ditanggung oleh petani.
Lalu peran perempuan yang dinilai cukup besar namun kerap terbatasi dalam pengambilan kebijakan, input dan sumber daya serta pendapatan yang kemudian kurang optimal.
Untuk diketahui RA merupakan organisasi nirlaba internasional yang fokus memulihkan keseimbangan antara manusia dan alam. RA sendiri aktif di hampir 60 negara di dunia.
RA, memandang perlu untuk menyatukan setiap elemen dari petani, komunitas, organisasi, pemerintah hingga pengusaha demi keberlanjutan budidaya kopi.
BACA JUGA:Fora Inkindo Ajang Cari Solusi Hadapi Tantangan Usaha Konstruksi
Manager Program Kopi RA Indonesia, Intan Diani Fardinatri mengatakan, RA akan memimpin proyek tersebut.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa kopi dan hutan sangat erat berhubungan. Budidaya kopi yang berkelanjutan sangat penting untuk dilaksanakan baik di kebun marga atau kebun kawasan (yang sudah berizin,red),” ujar Intan.
Untuk itu, dalam menghadapi perubahan iklim, petani perlu mengetahui dan melaksanakan praktek adaptasi dan mitigasi.
Sebagai contoh menanam pohon penaung dan melindungi area konservasi di sekitar kebun seperti sungai dan hutan.
BACA JUGA:Penemuan Mayat Bayi Menggegerkan Warga Desa Semuli Raya Lampung Utara