Gaji ASN Jadi Sorotan Banggar DPRD Lamteng

PARIPURNA: Bupati Lamteng, Ardito Wijaya saat hadiri pembahasan KUA PPAS Lamteng. --
GUNUNGSUGIH – Target pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah (Lamteng) mengalami penurunan.
Hal itu terlihat dari draf KUA-PPAS APBD Perubahan 2025 yang telah resmi disahkan, Senin, 4 Agustus 2025.
Target pendapatan awal Rp2,958 triliun. Turun menjadi Rp2,927 triliun. Turun tipis --sekitar Rp30,86 miliar. Tapi tetap saja turun.
Sumber masalahnya? Transfer pusat berkurang.
“PAD memang naik. Tapi transfer dari pusat turun cukup besar,” kata Octavia Aspriani, Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lampung Tengah.
Srikandi Partai Golkar tersebut menyebut, PAD naik Rp51,50 miliar. Dari Rp341,67 miliar ke Rp393,17 miliar.
Tapi pendapatan transfer anjlok Rp82,36 miliar. Dari Rp2,616 triliun jadi Rp2,534 triliun.
Yang menarik: saat pendapatan turun, belanja justru melonjak. Dari Rp2,969 triliun menjadi Rp3,305 triliun. Naik Rp336,39 miliar.
Dari mana nutupinnya?
Jawabannya: pembiayaan. Dari pinjaman dan sumber lain.
Penerimaan pembiayaan daerah 'meledak'. Dari Rp52,50 miliar menjadi Rp430,38 miliar. Hampir sembilan kali lipat.
Dibarengi dengan pengeluaran pembiayaan yang naik jadi Rp51,79 miliar.
Belanja modal jadi 'jawara'. Loncat dari Rp272,18 miliar ke Rp629,86 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat.
Belanja operasi justru turun: dari Rp2,191 triliun ke Rp2,105 triliun.