RADAR LAMPUNG, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menilai bahwa keputusan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, untuk menarik dukungan partai terhadap Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024 adalah hal yang tidak lazim.
"Ya, itu bukan langkah yang biasanya diambil oleh Bang Surya Paloh," ujar Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).
Meski begitu, Hasto, yang juga merupakan alumnus Universitas Pertahanan (Unhan), menyatakan bahwa PDI Perjuangan menghormati setiap keputusan politik yang diambil oleh partai lain dalam menyongsong Pilkada 2024.
"Itu adalah hak kedaulatan dari Partai NasDem, dan kami tidak akan campur tangan," tegasnya.
BACA JUGA:Disahkan, RAPBD Pringsewu Merujuk RKP Nasional dan RKPD Lampung
Namun, Hasto juga mencatat bahwa publik mungkin akan berspekulasi mengenai alasan di balik pencabutan dukungan ini, terutama karena keputusan tersebut dinilai tidak biasa.
"Masyarakat mungkin melihat ada sesuatu yang tidak terbuka. Itulah mengapa politik harus dijalankan dengan transparansi," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Kamis (15/8), NasDem telah secara resmi mencabut dukungan mereka untuk Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.
Surya Paloh, dalam komentarnya, mengatakan bahwa Anies tidak merasa kecewa dengan keputusan NasDem ini.
BACA JUGA:DPD Partai Demokrat Lampung: Tak Bisa Ditawar Lagi,Kawal dan Menangkan Mirza-Jihan!
"Saya pikir dia sudah cukup matang, Anies hebat," ucap Paloh sambil tersenyum di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Paloh juga mengungkapkan bahwa ia sudah bertemu dengan Anies untuk membicarakan keputusan tersebut. Ia menyampaikan pesan kepada Anies agar tetap kuat meskipun dukungan NasDem telah dicabut.
"Saya berpesan sebagai kakak, bahwa di balik setiap tantangan, kesulitan, dan kesedihan, pasti ada peluang yang lebih besar nantinya," tutup Paloh. (*)