"Mewakili Thailand dan berbicara di depan delegasi dari berbagai negara memberikan saya wawasan yang luar biasa tentang diplomasi internasional serta bagaimana isu-isu global dihadapi," kata Eka Setyawati.
Sementara Fanesa Melifika juga merasa antusias dengan partisipasinya dalam acara tersebut.
"Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk belajar langsung tentang proses pengambilan keputusan di tingkat internasional dan bagaimana pemuda dapat berkontribusi dalam pencapaian SDGs," ucap Fanesa Melifika.
Dalam konferensi ini, Eka Setyawati dan Fanesa Melifika terlibat dalam berbagai sesi sidang yang membahas topik-topik krusial terkait perubahan iklim.
Mereka berargumentasi, menyampaikan pandangan negara yang mereka wakili, dan bekerja sama dengan delegasi lain untuk mencapai konsensus dalam upaya menangani perubahan iklim.
Terpisah, Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir selaku kepala SDGs Center UBL menyampaikan bahwa partisipasi Eka Setyawati dan Fanesa Melifika dalam Global Model United Nations SDGs Youth Conference tidak hanya membawa nama baik UBL di kancah internasional. ''Namun, juga menunjukkan komitmen universitas dalam mendukung pengembangan pemuda yang berwawasan global dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan,'' katanya.
SDGs Center UBL, kata Fritz, terus mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan internasional seperti ini sebagai bagian dari upaya memperkaya pengalaman akademis dan memperluas wawasan mereka tentang isu-isu global.
"Dengan berpartisipasi dalam acara seperti Global Model United Nations
SDGs Youth Conference, mahasiswa UBL dapat mengembangkan kemampuan diplomasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia saat ini," tutup Fritz. (*)