Harus Lalui Adu Penalti saat Menghadapi Slovenia, Portugal Lolos ke Perempat Final Euro

Selasa 02 Jul 2024 - 15:36 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

Pelatih Portugal Roberto Martinez memuji kekuatan mental Cristiano Ronaldo. Penaltinya sudah digagalkan Oblak di perpanjangan waktu.

Namun, ia dengan berani menjadi penendang pertama saat adu penalti. Beban dan tekanan penendang pertama dalam sebuah adu penalti sangatlah berat. Sebab, ia akan menentukan mental para penendang selanjutnya.

Saat itu, kata Martinez, Ronaldo benar-benar ingin membuktikan bahwa ia belum habis. Sekaligus menebus kesalahan di kesempatan sebelumnya.

"Ronaldo gagal mengeksekusi penalti, dan kemudian menjadi penentu ketika dia memulai adu penalti. Ia yang membukakan jalan," kata Roberto Martinez.

BACA JUGA:Akhirnya Shin Tae-yong Tetap Stay hingga 2027

"Ini adalah kemenangan untuk persatuan. Di ruang ganti, Cristiano menunjukkan bahwa ia adalah kapten kami. Dan ia kembali menunjukkannya pada saat-saat sulit. Ia yang bikin kami tidak boleh menyerah," puji pelatih asal Spanyol itu.

Menghadapi Slovenia, Diogo Costa menghadapi "pertarungan" sendiri di bawah mistar Portugal. Portugal sepanjang pertandingan, menyerang terus.

Bila gagal menembus kotak penalti lawan, paling tidak bola berputar di tengah sampai daerah pertahanan Slovenia. Jarang menuju ke arahnya.

Namun, di saat-saat seperti itu, Slovenia sering melancarkan serangan balik. Dan kalau sudah begitu, hanya Pepe yang bertanggung jawab mengejar para pemain Slovenia.

Bek lain kocar-kacir. Alhasil, Costa sering kali harus head-to-head sendirian melawan penyerang lawan.

Ia mengatakan, kunci kemenangan mereka adalah tetap tenang saat Cristiano Ronaldo gagal mengeksekusi penalti di perpanjangan waktu. Mereka tidak down. Dan menjalani penalti tanpa beban. Padahal, biasanya tim unggulan lebih terbebani.(disway/nca)

 

 

 

 

 

Kategori :