Lampung Catat Surplus Perdagangan US$480,5 Juta pada Oktober 2025
Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – Provinsi Lampung kembali menunjukkan ketahanan kinerja perdagangannya. Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung melaporkan pada Oktober 2025, Lampung berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan luar negeri sebesar USD480,50 juta.
Rilis tersebut disampaikan Statistisi Ahli Muda BPS Lampung Muhammad Sabiel Adi Prakasa dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang digelar secara daring pada awal Desember 2025.
Pada Oktober 2025, nilai ekspor Lampung tercatat sebesar USD616,18 juta atau turun 14,80 persen (y-on-y) dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai USD723,22 juta.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Pastikan Infrastruktur Siap Hadapi Nataru 2026 dan Potensi Bencana Akhir Tahun
Meski turun secara tahunan, struktur ekspor Lampung masih ditopang oleh tiga komoditas utama, yaitu: Lemak dan minyak hewan/nabati: USD2,21 miliar (40,63 persen dari total ekspor), Kopi, teh, dan rempah-rempah: USD1,42 miliar (26,16 persen), Bahan bakar mineral: USD588,94 juta (10,82 persen).
Tiga negara tujuan ekspor terbesar Lampung pada periode tersebut adalah Amerika Serikat (USD838,28 juta atau 15,40 persen), Pakistan (USD524,12 juta atau 9,63 persen), dan India (USD467,73 juta atau 8,59 persen).
Sabiel menjelaskan bahwa meski beberapa komoditas mengalami tekanan harga global, struktur ekspor Lampung tetap solid dan kompetitif.
Dari sisi impor, BPS mencatat nilai impor Oktober 2025 sebesar US$135,69 juta, turun signifikan 41,97 persen dibandingkan Oktober 2024 yang mencapai US$233,83 juta.
Tiga komoditas impor terbesar Lampung meliputi:
Bahan bakar mineral: US$785,64 juta (44,65 persen), Gula dan kembang gula: US$160,29 juta (9,11 persen), Binatang hidup: US$159,80 juta (9,08 persen).
Adapun tiga negara pemasok impor terbesar adalah Nigeria (US$354,00 juta atau 20,12 persen), Angola (US$213,34 juta atau 12,12 persen), dan Australia (US$212,15 juta atau 12,06 persen).
Dengan ekspor yang jauh melampaui impor, Lampung menutup Oktober 2025 dengan surplus perdagangan luar negeri sebesar US$480,49 juta.
“Surplus ini menunjukkan kondisi perdagangan Lampung masih sangat positif, meskipun nilai ekspor tahunan mengalami penurunan,” ujar Sabiel.
Surplus besar tersebut sekaligus menegaskan kemampuan Lampung dalam menjaga stabilitas sektor perdagangan di tengah dinamika ekonomi global.