BANDARLAMPUNG - Sebuah dinding pembatas antara sungai dan Masjid Al Jihad masih dalam kondisi amblas pascabanjir bandang pada awal 2024 lalu di Jalan Taman Satu, Gunungterang, Langkapura, Bandarlampung.
Dinding atau tanggul pembatas dengan sungai serta masjid itu seketika amblas setelah fondasi di bawahnya terkikis air sungai yang deras kala itu.
Terlihat petugas Dinas PU yang tengah mengukur objek yang roboh didampingi Lurah Gunungterang Abizar Algifari bersama RT dan warga sekitar.
BACA JUGA:Ini Progres Perbaikan Jalan Provinsi Lampung Tahun 2024
"Ini waktu itu proyek pembangunan tahun 2022 robohnya dari bawah, saat itu karena hujan deras dan air yang mengalir juga deras hingga membuat tanah di bawahnya terkikis langsung roboh," kata Mawardi, warga setempat, Rabu, 26 Juni 2024.
Menurutnya, kondisi ini terus diperparah pasca robohnya tanggul yang langsung disusul longsor tanah di sekitarnya hingga mencapai pinggiran jalan lintas.
"Sebelah sana udah longsor, sampai jalanan ya kalau dibiarkan malah tambah bahaya," ujarnya seraya menunjuk kondisi sungai kepada Petugas PU.
Sementara itu, Lurah Gunung Terang, Abizar Algifari, membantah pemberitaan yang menyebut tanggul yang roboh adalah buatan teranyar dari Dinas PU pasca banjir beberapa waktu silam.
BACA JUGA:Koperasi TKBM Panjang Raih Dua Penghargaan dari Inkop TKBM
"Bukan, ini adalah proyek pembangunan sudah hampir dua tahun lalu, tapi ini karena awal tahun banjirnya besar pada awal tahun dampaknya banyak di antaranya di Gunung Terang ini sebab terkikis lama-lama ambrol ke bawah," katanya.
Melihat kondisi tersebut sudah berlangsung lama, pihaknya mengaku telah mengajukan perbaikan melalui camat dan ditindaklanjuti oleh Dinas PU untuk diperbaiki.
"Ini ada sekitar 20 persen yang ambrol tapi sebelum mengarah ke semuanya maka langsung kami minta perbaikan, saya sudah koordinasi dengan PU secepatnya bisa dibangun lebih bagus untuk mencegah hal yang tidak diinginkan termasuk yang longsor itu kami usulkan di Musrembang, supaya tidak merambat ke mana-mana," ungkapnya.
Selain pembatas yang ambrol, terlihat juga beberapa rumah yang berdiri berdampingan dengan bantaran sungai tersebut dalam kondisi memprihatinkan dan rentan longsor bila terjadi hujan deras kembali.
Abizar menyebut, meski lokasi rumah tersebut bukan masuk ke wilayahnya, pihaknya terus berupaya mengingatkan warga dan berkoordinasi dengan lurah Langkapura untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. (mel/c1/abd)