JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kembali menggelar pelaksanaan BRIncubator 2024. Bekerja sama dengan Sinergi Bina Mulia (SBM), BRI mendorong pelaku UMKM yang berfokus kepada produk Fashion & Beauty untuk meningkatkan skala bisnisnya sehingga tidak hanya sukses di dalam negeri tetapi juga mampu go global menembus pasar ekspor.
Sejak kali pertama diperkenalkan pada 2018, program BRIncubator telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan bisnis UMKM. Pada tahun ini, tercatat sebanyak 2.200 calon peserta telah mendaftar untuk mengikuti program. Dengan kurikulum pelatihan yang dipilih secara selektif, peserta program akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang dibutuhkan dengan orientasi pasar global.
Peserta program akan menerima berbagai materi, termasuk strategi pemasaran, komunikasi bisnis, keterampilan negosiasi, mindset bisnis, manajemen keuangan, serta materi khusus dalam bidang fashion & beauty yang mencakup desain dan manajemen produksi.
“Fokus utama dari program ini adalah pada implementasi kurikulum yang diberikan, di mana BRI memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan diterapkan secara konsisten dalam usaha yang dijalankan. UMKM memerlukan dukungan pendampingan yang spesifik sesuai dengan kondisi usaha mereka yang beragam, sehingga diperlukan pendampimgan terfokus agar UMKM dapat mempercepat pengembangan bisnisnya,” ujar SEVP Ultra Mikro BRI M. Candra Utama.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Tembus Rp1.368.000 per Gram
Di era digital ini, BRI menyediakan berbagai platform untuk mendukung perkembangan para pelaku UMKM, salah satunya adalah linkumkm.id. Platform ini memiliki fitur-fitur menarik yang data digunakan untuk mengakses informasi usaha, modul pelatihan, konsultasi, serta bergabung dan berjejaring dengan komunitas dari seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat juga platform e-commerce Localoka yang membantu UMKM memperluas akses pasar dengan menyediakan sarana untuk penjualan online.
“Sebagai bukti nyata dari komitmen BRI dalam pengembangan UMKM di Indonesia, kami terus mendukung aktivitas literasi dan inklusi keuangan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan pelaku usaha melalui berbagai program pemberdayaan,” tutup Candra. (jpc)