Bahkan, lanjutnya, jika sudah akut kuku akan lepas dengan sendirinya.
Sementara itu, untuk penyakit antraks terdapat cairan darah yang keluar dari semua lubang. Baik dari lubang hidung, telinga dan dubur.
BACA JUGA:Pasal Utang Piutang, Warga Menggala Lampung Jadi Korban Penganiayaan
Khusus untuk penyakit antraks, sifatnya yakni zoonosis atau bisa menular kepada manusia dan berbahaya.
"Alhamdulillah tidak ada kasus Antraks yang menyerang hewan ternak di Tulangbawang," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H Satgas Pangan Tuba juga telah bergerak mendatangi beberapa lokasi.
Kedatangan Satgas Pangan tersebut untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting).
BACA JUGA:Coba Kabur, Pelarian DPO Curat Berakhir dengan Timah Panas
Sebanyak 8 lokasi di Tuba didatangi Satgas Pangan yang terdiri dari unsur Polres, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Bidang Peternakan.
Delapan lokasi tersebut diantaranya: kantor Bulog di Kecamatan Banjarbaru, CV Fajar Laut di Kecamatan Banjaragung penyedia grosir minyak makan dan beras premium, UD Ikan Arwana di Pasar Unit 2 Banjaragung penyedia grosir bawang merah dan bawang putih.
Kemudian ada Dwipa Grosir di Pasar Unit 2 Kecamatan Banjar Agung penyedia grosir beras, UD H Udin di Pasar Unit 2 Kecamatan Banjaragung penyedia grosir daging sapi, kambing, ayam dan kulit.
BACA JUGA:Hewan Ternak di Mesuji Wajib Masuk Posyandu
Selanjutnya Satgas Pangan mendatangi Toko kelontongan di Pasar Unit 2 Kecamatan Banjaragung penyedia grosir beras, minyak makan dan gula, serta peternakan sapi H. Supodo di Kecamatan Banjarmargo yang merupakan salah satu agen besar distribusi hewan sapi.
Terakhir yakni peternakan kambing H. Pardianto di Kecamatan Banjar Margo yang merupakan salah satu agen besar distribusi hewan kambing.
Kegiatan pengawasan tersebut bertujuan untuk menjamin stabilitas harga bapokting, ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan, serta hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H.(*)