Eka Yuslita Dewi menambahkan, bila ditemukan balita yang mengalami stunting maka akan diberikan treatment selama tiga bulan berturut-turut. Tujuan dari treatment ini adalah untuk peningkatan kualitas balita baik dari sisi panjang dan berat badannya.
Diketahui, angka prevalensi stunting di lima daerah yang ada di Provinsi Lampung pada tahun 2023 lalu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.
Dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, daerah tersebut adalah Bandar Lampung dengan angka prevelensi 13,4 persen, Lampung Tengah (16,7 persen), Lampung Selatan (10,3 persen), Lampung Barat (24,6 persen), dan Way Kanan (22,7 persen).
Sementara untuk data secara keseluruhan angka prevalensi stunting di Lampung mengalami penurunan dari 15,2 persen pada tahun 2022 menjadi 14,90 persen pada tahun 2023. (pip/c1/fik)