Saat Priyo Handoko Menembus Himalaya dengan Motor Tua
BERPETUALANG: Petualang asal Magelang, Priyo Handoko, viral usai menembus jalur ekstrem Khardung La Himalaya.-FOTO IST -
MAGELANG – Perjalanan ekstrem melintasi pegunungan bersalju Himalaya menggunakan motor tua menjadi kisah inspiratif yang viral di media sosial. Aksi nekat dan penuh perhitungan ini dilakukan oleh Priyo Handoko (40), warga Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dengan mengendarai Honda CB125 keluaran lama bernomor polisi AA 6168 ABB, ia berhasil mencapai Khardung La di kawasan Ladakh, India, salah satu jalur tertinggi di dunia dengan ketinggian 5.359 meter di atas permukaan laut.
Priyo menegaskan, perjalanan ini murni karena hobi dan pencapaian pribadi. “Perjalanan ini murni karena hobi, bukan misi sosial atau rekor apa pun. Saya hanya ingin mencari pencapaian pribadi,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Rabu (29/10).
Priyo mengaku sudah merencanakan perjalanan ini selama 2 tahun. Sebelum menembus Himalaya, ia terlebih dahulu menjelajahi hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Timur.
Pada Agustus 2023, ia memutuskan keluar dari Indonesia dengan rute Asia Tenggara, lalu menuju Asia Selatan yang menjadi target utamanya.
“Yang paling berkesan tetap di Asia Selatan, karena tujuan utama saya memang mengeksplorasi kawasan Himalaya,” tuturnya.
Meski banyak yang menyarankan menggunakan motor modern, Priyo tetap setia pada motor tua yang telah menemaninya selama ini. Persiapan matang ia lakukan, mulai dari paspor, visa, SIM internasional, hingga dokumen kendaraan.
“Motor ini sudah menemani saya selama 20 tahun, saya tahu betul seluk-beluknya. Jadi walaupun sempat ada kerusakan di jalan, semua bisa saya atasi,” katanya.
Saat memasuki kawasan Khardung La, Priyo menghadapi kondisi ekstrem. Jalur yang ditutup salju dan es membuatnya beberapa kali harus berhenti dan bermalam.
“Kadang karena salju turun atau black ice, saya tidak bisa melintas. Bahayanya luar biasa untuk pengendara roda dua. Namun, dengan persiapan dan kondisi fisik yang fit, akhirnya saya bisa menembus salah satu jalur tertinggi di dunia,” ujarnya bangga.
Setelah menaklukkan Khardung La, Priyo juga mengunjungi Taj Mahal di Agra dan mengabari keluarganya, khususnya sang istri, mengenai kondisi terkini.
Priyo berharap pengalamannya bisa menjadi pemantik semangat bagi masyarakat Indonesia untuk berani mengejar mimpi. “Kalau ingin melakukan perjalanan jauh, jangan cuma siapkan motornya, tetapi juga siapkan fisik dan mental. Itu kuncinya,” pungkasnya.
Ke depan, ia berencana melanjutkan perjalanan dari India Timur menuju negara lain sebelum akhirnya kembali ke Magelang.(beritasatu/nca)