BANDARLAMPUNG – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung kembali akan mengoperasi (bedah) jantung terbuka atau coronary artery bypass graft (CABG). Ini setelah melakukan operasi jantung perdana terhadap satu pasien pada 18 November 2022 lalu.
Operasi terhadap dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung tersebut rencananya dalam dua hari. Pertama, Jumat (31/5), operasi dilakukan kepada Tuan JU berumur 61 tahun, laki-laki, asal Kota Bandarlampung. Kedua, Sabtu (1/6), kepada Nyonya NJ berumur 46 tahun, perempuan, asal Kabupaten Pesawaran.
Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUDAM Lampung dr. Imam Ghozali mengatakan, kedua pasien ini telah mengalami gangguan penyumbatan pembuluh darah jantung koroner. Kedua pasien ini juga telah dilakukan tindakan kateterisasi jantung tapi belum mengalami perbaikan signifikan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
”Sehingga, dokter menyarankan tindakan operasi bedah jantung atau yang dikenal masyarakat operasi jantung by pass,”ujarnya, Rabu (29/5).
BACA JUGA:Hasil Implementasi MoU, 8 Mahasiswa FEB Ikuti Short Course Management Studies ke Turki
Operasi bedah jantung terbuka ini, lanjut dr. Imam Ghozali, akan dilaksanakan di ruang operasi jantung (MOT) RSUDAM Lampung dan pasien akan dirawat secara intensif pascaoperasi di Ruang ICU Bedah Jantung. ”Tindakan operasi bedah jantung terbuka ini, kami (RSUDAM) masih tetap didampingi tim bedah jantung dari RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta,” terangnya.
Tim bedah jantung RS Jantung Nasional Harapan Kita menurutnya akan membawa dokter spesialis jantung, dokter spesialis bedah thorax, dokter spesialis anestesi konsultan, serta perawat dan penata anestesi yang mahir untuk tindakan ini.
"Mereka mendampingi tim bedah jantung RSUDAM yang dikomandani dr. Riana Handayani, dr. Muhammad Danasha Utomo, dan dr. Putu Junita," ujarnya.
Imbuhnya, terlaksananya tindakan operasi jantung terbuka ini merupakan tindak lanjut dari program pengampuan layanan kardiovaskular yang diterima RSUDAM dari Kementerian Kesehatan RI, dukungan yang tidak pernah surut dari Ketua Pengampuan Jejaring Rujukan Kardiovaskular, dan Rujukan Nasional Kardiovaskular dr. Hananto Andriantoro dari Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita.
BACA JUGA:Menuju Pilwakot, Petahana Eva Dwiana Dapat Surat Tugas dari PAN
"Beliau (dr. Hananto Andriantoro, red) selalu siap membantu agar RSUDAM maju dalam pelayanan Kardiovaskular di Provinsi Lampung dan mampu melayani masyarakat wilayah Sumbagsel," ucapnya.
Pada kesempatan ini, dr. Imam Ghozali juga menyampaikan bahwa RSUDAM telah melengkapi sarana dan prasarana untuk melaksanakan operasi bedah jantung terbuka ini. Sehingga untuk penanganan ini, RSUDAM hanya perlu pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. Baik tenaga ahli jantung, bedah jantung, maupun tenaga perawat dan nakes penunjang lainnya yang masih kurang jumlah dan kompetensinya.
"Dengan program pengampuan kardiovaskular ini maka kita mendapatkan peralatan teknologi yang canggih untuk operasi bedah jantung terbuka dan dibantu kegiatan proctorship dari Kemenkes RI dan RS Jantung Nasional Harapan Kita. Maka ke depannya, harapan bersama RSUDAM mampu melaksanakan kegiatan ini secara mandiri," ungkapnya.
Sementara, Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura mengatakan, program pengampuan kardiovaskular ini sangat besar manfaatnya bagi Provinsi Lampung. Di antaranya membantu pasien dari Lampung yang seyogyanya dirujuk ke Jakarta namun dapat ditangani di RSUDAM. Walaupun menurutnya masih dengan dokter konsultan dari Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta.
BACA JUGA:Jamaah Bervisa Nonhaji Sempat Telantar