JAKARTA – Tingginya angka pengangguran pada Generasi Z (Gen-Z) belakangan ini menjadi isu yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Dari data panel Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran pada Gen-Z jumlahnya kini sudah mencapai angka 10 juta penduduk.
Banyak faktor yang menjadi dasar tingginya angka pengangguran di kalangan Gen-Z ini, salah satunya yakni faktor adanya kesenjangan antara skill (kemampuan) yang dimiliki oleh Gen-Z dengan skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha.
Hal ini tentunya menjadi perhatian masyarakat luas, terlebih Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
BACA JUGA:Kemenaker Sebut Banyak Gen-Z Menganggur Penyebabnya karena Tidak Memiliki Skill
Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan pemerintah sedang berupaya mengatasi tingginya angka pengangguran di kalangan Gen-Z ini.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memaksimalkan program pemagangan. Pemerintah juga sedang mengembangkan program magang untuk mengatasi kesenjangan antara skill yang dimiliki oleh Gen-Z dengan kebutuhan pasar kerja.
Beberapa wilayah juga sudah menggelar program magang untuk meningkatkan kualitas skill dan kompetensi para lulusan. Salah satu wilayah yang sudah menggelar program magang ini adalah Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau Mangara M. Simarmata, program magang ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para pencari kerja di wilayah Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Kemendag Temukan Tabung Gas Tak Sesuai Takaran
"Pemagangan masuk dalam kategori pelatihan di industri, dengan tujuan meningkatkan skill, knowledge, dan sikap kerja para pencari kerja. Jika mereka memiliki kemampuan yang bagus, pasti akan mudah terserap di pasar kerja," Kata Mangara dalam keterangan tertulis pada Jumat 24 Mei 2024.
Program magang ini dinilai oleh beberapa pakar ekonomi sebagai salah satu solusi yang efektif dalam menangani angka pengangguran yang terjadi di kalangan Gen-Z.
Di tempat terpisah, Senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Tauhid Ahmad, mengatakan program magang ini bisa menjadi kesempatan bagi para lulusan baru untuk mengasah skill mereka.
BACA JUGA:Program Air Bersih PLN Dukung Tata Kelola Air Berkelanjutan
"Program saya kira program solusi, setidaknya bagi para gen z menambah portofolio mereka. Plus menambah kemampuan teknis dan skill mereka, namun yang lebih penting juga adalah perluasan kesempatan kerja yang lebih luas dan mendasar dari Gen-Z tersebut," tutur Tauhid kepada Disway (Grup Radar Lampung).
Selain program magang, kata Tahuhid Ahmad Pemerintah dan Kemenaker juga sedang mencari solusi untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan Gen-Z. Salah satunya yakni dengan memaksimalkan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi.