Lulusan SMK di Lampung Masih Jadi PR

Kabid Pembinaan SMK Disdikbud Lampung Sunardi -FOTO ANGGI RHAISA/RADAR LAMPUNG -
// Disdikbud Siapkan Kelas Migran Vokasi ke Jepang
BANDARLAMPUNG – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) masih menyisakan pekerjaan rumah (PR). Ini lantaran masih ada angka lulusan SMK yang belum terserap ke dunia kerja meskipun terjadi penurunan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung mencatat penurunan signifikan tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMK tahun 2025.
Berdasarkan hasil tracer study yang dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), hanya 3,41 persen lulusan SMK Lampung yang belum terserap ke dunia kerja.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Lampung, Sunardi, pada Selasa (22/7/2025). Ia menyebutkan bahwa jumlah lulusan SMK tahun ini mencapai 48.043 siswa dari total 392 SMK negeri dan swasta di Lampung.
“Dari hasil tracer study, sebanyak 46,28 persen alumni sudah bekerja, 26,27 persen berwirausaha, 13,7 persen melanjutkan pendidikan, dan sisanya 10,7 persen mengikuti pelatihan, mempersiapkan studi, atau aktif di organisasi masyarakat,” ujar Sunardi.
Menurutnya, capaian ini menunjukkan bahwa lulusan SMK semakin kompetitif dan siap bersaing di dunia kerja, sekaligus menjadi solusi konkret dalam menekan angka pengangguran di Provinsi Lampung.
Sebagai langkah lanjutan untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK, Disdikbud Lampung akan meluncurkan program unggulan bertajuk Kelas Migran Vokasi (KMP). Program ini dirancang khusus untuk siswa kelas 12 dan alumni SMK yang berminat bekerja di Jepang.
“Peserta akan mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang secara intensif selama 3 hingga 4 bulan,” terang Sunardi.
Program ini rencananya akan resmi diluncurkan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) pada 30 Juli 2025, dengan target 10.000 peserta dari seluruh SMK di Lampung. Disdikbud kini tengah menyiapkan data dan lokasi pelaksanaan KMP di masing-masing sekolah.
Di sisi lain, Disdikbud juga mencatat jurusan yang paling diminati dan cepat terserap di dunia kerja, yakni Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
“Jurusan TSM sangat relevan, baik di desa maupun kota, karena tingginya kebutuhan teknisi sepeda motor. Sedangkan TKJ diminati karena peluang kerjanya semakin luas di era digital,” jelas Sunardi.
Disdikbud Lampung terus berkomitmen menjadikan SMK sebagai pusat vokasi yang tidak hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga membuka peluang studi lanjut yang relevan dengan keahlian mereka.
Sebelumnya Pemerintah membidik optimalnya serapan tenaga kerja lulusan SMK. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk mengoptimalkan peran Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK.