JAKARTA - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menyita sebuah rumah mewah di kawasan Summarecon Serpong, Banten, milik Tamron Tamsil alias Aon (TN), salah satu tersangka kasus korupsi timah.
’’Satu unit rumah dengan luas 805 m2 milik atas nama tersangka TN alias AN yang terletak di Crown Golf Utara Nomor 7 Summarecon Serpong, Banten," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, (16/5).
Ketut menjelaskan, berdasarkan penelusuran aset yang dilakukan oleh Tim Pelacakan Aset Jampidsus, satu unit rumah tersebut diperoleh berdasarkan jual-beli pada 21 Juli 2018. Kemudian properti tersebut disita oleh tim pelacakan aset pada 14 Mei 2024. "Penyitaan dilakukan terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam perkara dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. tahun 2015-2022," katanya.
Ketut menambahkan, tim penyidik akan terus menggali fakta-fakta baru dari barang bukti tersebut guna membuat terang suatu tindak pidana yang tengah dilakukan penyidikan.
Hingga saat ini penyidik telah melakukan pemblokiran terhadap 66 rekening, 187 bidang tanah atau bangunan, serta menyita sejumlah uang tunai, 55 unit alat berat, dan 16 unit mobil dari para tersangka.
Selain itu, tim penyidik juga telah melakukan penyitaan terhadap aset berupa 6 smelter di wilayah Kepulauan Bangkabelitung dengan total luas bidang tanah 238.848 m2 serta 1 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Lalu untuk 6 smelter akan ditindaklanjuti dengan pengelolaan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga tindakan penyitaan yang dilakukan tetap menjaga nilai ekonomis dan tidak memberikan dampak sosial.
Tamron Tamsil alias Aon (TN) selaku beneficial owner atau pemilik manfaat dari CV Venus Inti Perkasa (VIP) merupakan salah satu dari 21 tersangka korupsi timah yang merugikan keuangan negara akibat kerusakan lingkungan senilai Rp271 triliun.
Daftar 21 tersangka yang sudah ditetapkan adalah SW selaku Kadis ESDM Provinsi Bangkabelitung periode 2015-Maret 2018; BN selaku Plt. Kadis ESDM Provinsi Bangkabelitung periode Maret 2019; AS selaku Kadis ESDM Provinsi Bangkabelitung; Hendry Lie (HL) selaku beneficiary owner (pemilik manfaat) PT Tinido Inter Nusa (TIN) atau BO PT TIN; Fandy Lingga (FL) selaku marketing PT TIN; Toni Tamsil (TT) alias Akhi, adik Tamron Tamsil, ditetapkan sebagai tersangka perintangan penyidikan; Suwito Gunawan (SG) selaku komisaris PT Stanindo Inti Perkasa (SIP) atau perusahaan tambang di Pangkalpinang, Bangkabelitung; MB Gunawan (MBG) selaku direktur PT SIP; dan Tamron Tamsil alias Aon (TN) selaku beneficial owner atau pemilik manfaat dari CV Venus Inti Perkasa (VIP).
Kemudian Hasan Tjhie (HT) alias ASN selaku direktur utama CV VIP; Kwang Yung alias Buyung (BY) selaku mantan komisaris CV VIP; Achmad Albani (AA) selaku manajer operasional tambang CV VIP; Robert Indarto (RI) selaku direktur utama PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS); Rosalina (RL) selaku GM PT TIN; Suparta (SP) selaku direktur utama PT Refined Bangka Tin (RBT); Reza Andriansyah (RA) selaku direktur pengembangan usaha PT RBT; dan Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) selaku direktur utama PT Timah 2016-2011.
Lalu Emil Ermindra (EE) selaku direktur keuangan PT Timah 2017-2018; Alwin Akbar (ALW) selaku mantan direktur operasional dan mantan direktur pengembangan usaha PT Timah; Helena Lim (HLN) selaku manajer PT QSE yang dijuluki ‘crazy rich’ Pantai Indah Kapuk (PIK); dan Harvey Moeis (HM) selaku perpanjangan tangan dari PT RBT, suami dari artis Sandra Dewi. (jpc/c1)