Dampaknya, Sepatu Bata terus merugi setiap tahun, dan terus menurunnya nilai aset, menurunnya ekuitas, serta liabilitas yang terus meningkat.
BACA JUGA:Nunggak Pajak, Pemkot Bandar Lampung Segel 6 Reklame
Sementara itu dari pihak PT Sepatu Bata Tbk menyampaikan, pabrik Purwakarta sebenarnya hanya bagian kecil dari keseluruhan bisnis yang dimiliki perusahaan, demikian juga dari sisi produksi, masih sangat kecil bila dibandingkan dengan produsen sepatu lainnya.
Karenanya, penutupan pabrik Purwakarta adalah langkah yang paling realistis. Perusahaan juga berpendapat fokus pada bisnis retail penting dilakukan untuk mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir menurun.
Adie menyampaikan, PT Sepatu Bata Tbk berjanji strategi bisnis ini tetap menjamin produk yang dijual masih bersumber dari produsen dalam negeri yang selama ini bekerja sama dengan mereka, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya.
Diharapkan, strategi ini dapat meningkatkan penjualan, yang pada gilirannya akan meningkatkan juga produksi di tujuh pabrik tersebut.
Selain itu, pekerja di usia produktif yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dialihkan ke pabrik sepatu lain milik Bata di sekitar Purwakarta.(disway/nca)