Industri Alas Kaki Indonesia Mengalami Kebangkitan, Ekspor Tumbuh 13,8 Persen

Industri alas kaki Indonesia melesat, ekspor naik 13,8 persen pada triwulan I-2025, menjadi peringkat keenam terbesar di dunia.-Disway-

JAKARTA — Setelah sempat mengalami keterpurukan, sektor industri alas kaki nasional kini terus menunjukkan performa yang impresif di kancah global.

Hal tersebut tampak dari data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengenai capaian ekspor produk alas kaki Indonesia pada periode Januari–Maret 2025. Dalam data tersebut, nilai ekspor alas kaki mencapai USD 1,89 miliar, naik 13,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Indonesia saat ini menempati peringkat keenam sebagai eksportir alas kaki di dunia, dengan pangsa pasar 3,99 persen. Ini merupakan bukti bahwa produk alas kaki Indonesia mampu bersaing dan mendapatkan kepercayaan di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier, saat konferensi pers secara daring, Jumat, 13 Juni 2025.

BACA JUGA: Imigrasi Luncurkan Jenis Visa Baru

Taufiek juga menjelaskan, Kemenperin terus mendukung iklim usaha dan upaya perluasan pasar ekspor bagi industri alas kaki. Langkah tersebut diimplementasikan melalui penguatan perjanjian dagang, mendorong mutual recognition agreement mengenai sertifikasi, dan mencari peluang di pasar non-tradisional.

“Kami berharap industri alas kaki Indonesia dapat terus meningkatkan daya saing dan melakukan ekspansi ke kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih luas, termasuk pada penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekspor, dan perekonomian yang inklusif,” tambah Taufiek.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri alas kaki juga mampu tumbuh 6,95 persen pada triwulan I tahun 2025. Capaian tersebut merupakan sinyal penting bahwa industri alas kaki Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga terus melakukan ekspansi yang signifikan.

BACA JUGA: Proyek Tol hingga PLTM senilai Rp90 T Ditawarkan ke Investor

“Hingga Agustus 2024, sektor industri kulit dan alas kaki juga menyerap 961 ribu tenaga kerja, naik 3 persen dibanding tahun sebelumnya,” jelas Taufiek. “Ini menjadi sinyal positif bahwa Indonesia masih menjadi destinasi penting untuk investasi di industri padat karya yang juga mampu memberikan peluang kerja yang luas," pungkasnya. (disway/abd)

Tag
Share