Adidas Dituding Jiplak Sandal Tradisional Meksiko

Seorang pedagang menjual sandal yang dikenal sebagai "huaraches" di sebuah pasar di Oaxaca, Meksiko.--FOTO AP/ LUIS ALBERTO CRUZ
JAKARTA – Otoritas Meksiko menuding Adidas menjiplak desain sandal tradisional masyarakat adat di wilayah selatan negara itu. Model sandal baru Adidas dinilai mirip dengan ’’huaraches”, alas kaki tradisional yang menjadi identitas budaya suku Zapotec di Oaxaca.
Dilansir dari AP, Sabtu (9/8), desain yang dipersoalkan adalah "Oaxaca Slip-On", sandal hasil rancangan desainer AS Willy Chavarria untuk Adidas Originals. Sandal ini memiliki tali kulit tipis yang dikepang mirip huaraches tradisional, tapi menggunakan sol tebal khas sepatu olahraga.
Menurut otoritas Meksiko, desain tersebut mengandung unsur warisan budaya komunitas adat Zapotec, khususnya di Kota Villa Hidalgo de Yalalag. Kerajinan tangan menjadi penopang ekonomi penting di Meksiko, mempekerjakan sekitar 500.000 orang dan menyumbang 10% PDB di negara bagian, seperti Oaxaca, Jalisco, Michoacán, dan Guerrero.
Bagi Viridiana Jarquin Garcia, pengrajin huaraches di ibu kota Oaxaca, produk Adidas itu hanyalah ’’tiruan murah” dari karya seni yang dibuat dengan ketelatenan. "Seni pembuatannya hilang. Kami kehilangan tradisi kami,” ujarnya.
Pemerintah Oaxaca mendesak penarikan “Oaxaca Slip-On” dan menuntut permintaan maaf publik dari Adidas. Gubernur Oaxaca Salomón Jara Cruz menilai desain tersebut sebagai bentuk ’’perampasan budaya” yang berpotensi melanggar hukum.
’’Inspirasi kreatif bukan alasan yang sah untuk menggunakan ekspresi budaya yang menjadi identitas komunitas,” tulisnya dalam surat terbuka kepada pimpinan Adidas.
’’Budaya tidak untuk dijual, tetapi untuk dihormati," lanjutnya.