Lagi, Korban Pengeroyokan Remaja Tewas

Minggu 05 Nov 2023 - 21:43 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Abdul Karim

BANDARLAMPUNG – Belum genap seminggu seorang siswa SMK BLK Bandarlampung tewas akibat pertikaian antar pelajar, peristiwa hampir serupa kembali terjadi Minggu (5/11) malam di Jalan Kimaja, Kelurahan Perumnas Wayhalim, Kecamatan Wayhalim. Satu dari dua korban kebrutalan sekelompok remaja tewas mengenaskan.

Sementara, jajaran Polresta Bandarlampung baru mengamankan seorang remaja berinisial J diduga sebagai pelakunya. Menurut Kapolsek Sukarame Kompol Warsito, terduga pelaku berhasil diringkus polisi pada Minggu (5/11) siang di kediamannya masih di wilayah hukum Polsek Sukarame, Bandarlampung.

Warsito menjelaskan dugaan pengeroyokan tidak dilakukan satu orang, tetapi beberapa orang. Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui pasti berapa jumlah pelakunya.

’’Sepertinya dilakukan beberapa orang. Masih kami dalami. Yang jelas, salah satu pelaku berinisial J telah kami amankan," sebut Warsito.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kronologis peristiwa tersebut ketika petugas Polsek Sukarame sedang melakukan kegiatan rutin patroli dan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di Jalur 2 Wayhalim. ’’Petugas menemukan ada balapan liar dan langsung dibubarkan. Lalu sekitar pukul 01.30 WIB, petugas mendapat info ada keributan di Jalan Kimaja," jelasnya.

Petugas pun langsung bergerak menuju lokasi yang diinformasikan tersebut. Sampai di lokasi, petugas mendapati seorang remaja sudah tergeletak akibat dikeroyok. ’’Saat di lokasi, petugas menemukan remaja sudah menjadi korban penganiayaan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Imanuel," jelas Warsito.

Namun sayangnya, nyawa remaja berinisial RFD tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. ’’Hasil sementara dari penyelidikan dan pemeriksaaan saksi-saksi, keributan itu terjadi akibat salah satu kelompok remaja tidak terima karena masalah balapan motor," ucapnya.

Warsito menambahkan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan memburu pelaku lainnya. ’’Masih kami dalami," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada kaitan pengeroyokan hingga tewas di Jalan Kimaja dengan pengeroyokan remaja hingga tewas pada Senin (30/11) lalu di depan SMAN 5 Bandarlampung, Warsito mengatakan belum dapat disimpulkan. Menurutnya hal tersebut masih dalam penyelidikan mendalam. ’’Mohon bersabar ya," katanya.

Diketahui terjadi aksi pengeroyokan di Jalan Kimaja, Perumnas Wayhalim, Bandarlampung. Tepatnya di depan Kafe Papa Toms pada Minggu (5/11) sekitar pukul 01.30 WIB.

Atas peristiwa tersebut, satu dari dua orang yang dikeroyok berinisial RFD (17) meninggal dunia akibat luka parah yang dialami pada bagian kepala, kaki kanan patah, serta luka di kaki kanan dan kiri. Sementara, satu korban lainnya berinisial R (16) mengalami luka bagian kening, luka lecet, lutut kanan, pundak kanan terkilir, dan luka lecet di belakang.

Data dihimpun Radar Lampung, korban RFD maupun R dan rekan lainnya berencana menonton balap liar di sekitar Jalan Sultan Agung pada Minggu (5/11) sekitar pukul 00.01 WIB.

Lalu,  balap liar tersebut hendak dibubarkan pihak kepolisian. Kemudian rekannya, A, bersama korban R dan RFD berboncengan dengan tujuan hendak pulang ke rumah. Namun saat melintas di lokasi kejadian, korban beserta rekannya dilempar dengan besi panjang oleh terduga pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Atas lemparan tersebut, A bersama korban R dan RFD terjatuh dari motor. Tetapi, A berhasil melarikan diri. Sementara, R dan RFD dipukuli pelaku dan rekan-rekannya. Setelah itu, para terduga pelaku belum diketahui identitas tersebut pun melarikan diri. 

Warga setempat, Putra, menjelaskan saat itu dirinya hendak pulang ke rumah usai membeli makanan. Tiba-tiba melihat petugas patroli dan orang berkumpul di lokasi kejadian.

’’Ramai semalam (kemarin malam). Saya lagi lewat, ternyata ada yang dikeroyok. Korban itu sudah telungkup di aspal," terangnya, Minggu (5/11).

Menururtnya korban RFD dan R pun dilarikan ke Rumah Sakit Imanuel untuk mendapatkan pertolongan. ’’Namun sayang, nyawa RFD tidak tertolong," ucap Putra.

Sementara, petugas Polsek Sukarame mendapatkan barang bukti berupa 4 batang besi ukuran 1,5 meter, satu batang bambu, pecahan tameng, dan satu unit motor matik merah hitam tanpa plat nomor.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik pun membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya satu dari dua korban inisial RFD (17) meninggal dunia. ’’Betul bahwa telah terjadi peristiwa pengeroyokan diduga oleh geng motor yang mengakibatkan korban RFD meninggal dunia,"ucapnya.

Umi menambahkan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan tengah memburu pelaku pengeroyokan tersebut. "Peristiwa tersebut telah ditangani Satreskrim Polresta Bandar Lampung,"ucapnya.

 

Serupa disampaikan Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra. ’’Iya benar telah terjadi dugaan tindak pidana pengeroyokan. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan mendalam," pungkasnya. (gie/c1/rim)

Tags :
Kategori :

Terkait