Penumpang Loncat dari Kapal Belum Ditemukan

--
KALIANDA - Tim SAR gabungan melakukan pencarian Primo Lumbantaruan (40) yang hilang di perairan lintasan Bakauheni–Merak. Primo diduga melompat dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Mufidah pada Minggu (17/8) sekitar jam 18.00 WIB.
Menurut keterangan Humas Pos SAR Bakauheni Restu Fadilah, pada hari kedua pencarian seorang penumpang terjatuh dari KMP Mufidah dengan luas area kurang lebih 10 km persegi.
"Pukul 07.00 WIB, tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian dan untuk area pencarian diperluas," buka Restu, saat dikonfirmasi, Selasa (19/8).
Dalam misi pencarian, tim SAR gabungan terdiri dari Pos SAR Bakauheni 8 orang, Polairud Polda Lampung 2 orang, Lanal Lampung 1 orang, Polairud Polres Lampung Selatan 1 orang, KSOP Bakauheni 1 orang, Pos TNI AL Kalianda 1 orang, ditambah nelayan setempat.
Tim pertama, menggunakan RIB 02 Lampung melakukan pencarian dan penyisiran dengan luas area pencarian sekitar 10 Nm persegi.
Tim kedua, menggunakan rubber boat Polairud Polres Lampung Selatan melakukan pencarian dan penyisiran dengan luas area pencarian kira-kira 5 Nm.
Restu menceritakan, mulanya korban bersama 2 orang kerabat menaiki bus Limbersa dari Kayu Agung, Palembang, Sumatera Selatan, tujuan Karawang, Jawa Barat, hari Minggu (17/8).
Sekira 30 menit kapal lepas sandar dan hendak berangkat dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, kerabatnya baru tersadar jika korban hilang dan sudah berusaha mencari di area kapal namun nihil.
"Akhirnya keluarga tersebut melaporkan kepada pihak kapal bahwa salah satu anggota keluarganya hilang. Kru mengecek di CCTV lambung sebelah kanan kapal bahwa ada seorang yang melompat dari atas kapal di perairan Bakauheni," jelas Restu.
Setibanya di Pelabuhan Merak, salah seorang kerabat mendatangi KSKP Merak untuk melaporkan kejadian tersebut dan tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian.
Disinggung mengenai hasil terkini ihwal pencarian tim gabungan terhadap sang penumpang, Restu menjawab masih nihil.
"Pada pukul 17.30 WIB, sore hari ini masih nihil atau belum ada tanda-tanda korban," balasnya. (han/c1/nca)