BANDARLAMPUNG – Nutrisi yang harus terpenuhi saat puasa adalah zat gizi makro dan mikro.
Dokter spesialis gizi dr. Lany Dewi Wijono, M.Gizi., Sp.GK. mengatakan zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat merupakan bahan sumber tenaga yang dikenal sebagai bahan makanan pokok seperti nasi, kentang, roti, dan jagung.
Sedangkan protein merupakan zat pembangun yang berfungsi menggantikan sel tubuh yang rusak. Protein dan lemak dapat kita peroleh dari lauk pauk hewani seperti ikan ayam dan daging sapi dan lauk-pauk nabati seperti tahu tempe dan kacang-kacangan.
Manfaat kita puasa antara lain yang pertama dapat menurunkan berat badan dan lingkar perut kita. Sehingga dapat bermanfaat bagi orang yang kegemukan. Kedua dengan berpuasa kita juga dapat menurunkan tekanan darah sehingga hal ini sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi.
BACA JUGA:Ramadan Bulan Ampunan
Selain itu puasa juga sangat bermanfaat karena dapat membuat perasaan dan suasana batin menjadi lebih tenang sehingga dapat menurunkan kadar hormon stres dan juga dapat meningkatkan imunitas bagi tubuh kita.
Untuk itu, saat sahur dan berbuka puasa harus diberikan makanan lengkap. Terdiri dari makanan pokok seperti nasi, kentang, dan roti sebanyak 3-4 porsi per harinya.
Sementara lauk hewani seperti ayam, ikan, dan daging sapi. Lauk-pauk nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan diberikan dua sampai empat porsi per harinya.
Sayur dan buah disarankan dikonsumsi tidak sampai 5 porsi per harinya. Kedua jangan lupa berikan selingan dua kali pada saat membatalkan puasa dan setelah melakukan salat tarawih bisa berupa jus buah susu kurma atau snack dan lainnya.
BACA JUGA:Kemenag Bandar Lampung Bagikan 1.825 Paket Sembako
“Jangan lupa konsumsi cukup cairan sebanyak 8 gelas per hari dengan pembagian 2 gelas pada saat buka puasa 4 setelah buka puasa sampai menjelang tidur dan 2 gelas lagi pada saat sahur,” ungkapnya.
Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. “Yaitu buka puasa mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan melebihi kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh tubuhnya dan kemudian jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung gula atau karbohidrat dan lemak yang tinggi sehingga dapat memicu kenaikan dari berat badan,” tandasnya. (pip/c1/fik)