Ditambah, beberapa daerah masih menunggu panen raya. Khususnya di wilayah lumbung padi nasional seperti Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur. ”Pasokan beras dengan HET terbaru bisa digelontorkan lagi oleh pelaku ritel, tapi apa stoknya ada? Jadi, HET naik, tapi stok belum otomatis berlimpah di ritel,” terang Bhima kepada Jawa Pos.
Yang perlu disoroti justru dugaan penimbunan beras. Apalagi, ketika HET naik, stok beras di pasaran lantas memadai. ”Nah, ini perlu diwaspadai kecenderungan stok baru dilepas setelah ada penyesuaian HET,” bebernya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, sejauh ini harga beberapa bahan pangan memang mengalami kenaikan dibandingkan pekan sebelumnya. Namun, ada juga komoditas yang turun harga.
Harga beras medium rata-rata nasional berada di kisaran Rp 14.310 per kg dan beras premium Rp 16.420 per kg. ”Menjelang nanti kita masuk bulan suci Ramadan, ada beberapa hal yang perlu di-update. Pertama, harga pangan ini beras medium yang tadi monitor Rp 14.310 itu ada turun sedikit, kemudian beras premium di Rp 16.420,” ujarnya Jumat (8/3) lalu.
Komoditas pangan yang mengalami penurunan adalah daging sapi di kisaran Rp 135.670 per kg, gula konsumsi Rp 17.740 per kg, dan minyak goreng curah di kisaran Rp 15.540 per kg. Dilihat secara mingguan, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam ras naik 0,32 persen rata-rata harga nasional menjadi Rp 38.150 per kg.
Kemudian, harga telur ayam ras naik 0,45 persen di kisaran Rp 31.490 per kg. Lalu, komoditas cabai juga mengalami peningkatan, baik itu cabai rawit merah maupun cabai merah keriting. ”Ada beberapa yang naik secara week-to-week. Cabai rawit merah naik 1,79 persen, yaitu Rp 63.160, dan cabai merah keriting Rp63.850,” ungkapnya. (jpc/c1/abd)
Artikel uni sudah tayang di jawapos.com dengan judul: Harga Eceran Tertinggi Naik, Beras Premium Termurah Rp 14.900 Per Kg