Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandarlampung

Senin 11 Mar 2024 - 14:57 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Taufik Wijaya

Dan hanya dengan rasa ikhlas inilah kita dapat meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan.

Ketiga, setelah bertobat tentu saja kita berusaha menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan munkar.

Seperti melampiaskan kegembiraan dengan membakar petasan, kebutan-kebutan di jalanan, sebaliknya kehadiran Ramadan harus dimaknai sebagai wahana pengkaderan dan pelatihan diri. 

Melatih diri untuk menjadi orang sabar dan melatih diri untuk merasakan kesengsaraan orang lain.

Lalu, pelatihan untuk menjadi orang jujur, melatih diri untuk menjadi disiplin dan melatih diri untuk menata diri menjadi orang yang mentaati Allah SWT.

Dengan banyak melakukan kebaikan seperti sedekah, zikrullah, ’itikaf, tadarus Alquran, melakukan kajian-kajian ke-Islaman dan sebagainya.

Serta diiringi dengan tekad menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah, maka dengan sendirinya Ramadan yang akan datang pada kita adalah Ramadan yang membawa keberkahan, rahmat dan ampunan dari Allah SWT. 

Pada saat Idul fitri nanti kita bisa mengucapkan ”minal a’idin wal faizin”, karena kita telah kembali kepada kemenangan dan menjadi orang yang bertakwa.

Mari kita masuki dan jalankan ibadah Ramadan ini dengan khusyuk dan kita jauhi hal-hal yang akan menodai puasa kita. Dan sebaiknya kita juga mengikuti imbauan pemerintah dalam mendukung kegiatan ibadah kita.

Seperti aturan penggunaan alat pengeras suara di masjid, musala, berdakwah dengan materi yang menyejukkan, sehingga tercipta suasana yang kondusif, sejuk, toleran dan penuh kedamaian. 

Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita senantiasa dalam naungan rida Allah SWT. Aamiin. Wallahu’alam. (gie/c1/fik)

 

Tags :
Kategori :

Terkait