Ketua Kabinet KM ITB Muhammad Yogi Syahputra mengatakan, aksi itu adalah bentuk protes mahasiswa terhadap kebijakan pembayaran UKT. Pihaknya berharap ITB bisa memaksimalkan beasiswa dan skema cicilan UKT. Yogi juga meminta ITB menghapus opsi pembayaran UKT dengan cara dicicil lewat pinjol. Hal itu, kata dia, justru semakin menyulitkan mahasiswa.
Opsi untuk membayar perkuliahan dengan pinjaman dari Danacita ditolak karena bunga terlampau besar. Jika mengambil pinjaman Rp12,5 juta, dalam setahun harus mengembalikan Rp15,5 juta. ’’Bunga kisaran 20 persen dan ini sangat memberatkan,’’ tegasnya. (jpc/c1/ful)
Kategori :