’’Supaya bisa berkegiatan dengan tenang. Dan, ini yang insya Allah akan kami selesaikan,” kata Anies menjawab pertanyaan wartawan usai berdiskusi dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Lampung kemarin.
Anies menilai seyogianya pemerintah jangan mudah memberikan tanah kepada pengusaha-pengusaha besar. Apalagi luasnya hingga ratusan, ribuan, bahkan ratusan ribu hektare. Sementara kepada rakyat kecil yang nyata-nyata menggunakan tanahnya untuk produksi pribadi, pemerintah dalam hal ini terlihat pelit.
’’Petani-petani memang tidak punya nomor telepon menteri apalagi presiden. Kalau raksasa-raksasa itu bisa ketemu kapan saja. Ini yang mau kita ubah,” katanya.
Anies ingin nantinya negara berpihak kepada yang lemah. Yaitu membesarkan yang kecil tanpa harus memusuhi yang besar. ’’Tanpa harus mengecilkan yang besar. Urusan tanah di banyak tempat termasuk dialami gapoktan, insya Allah akan menjadi prioritas kita,” tutur Anies.
BACA JUGA:KPU Pesawaran Tunggu Surat Resmi dari KPU RI terkait Jadwal Pilkada
Selain akan memprioritaskan penanganan persoalan lahan, Anies juga bakal mendorong pembangunan jalan non-tol di Provinsi lampung. Dia menyampaikan ide itu saat menghadiri Haul Akbar K.H. Abdul Chalim & K.H. Maksum di Lampung Timur, Minggu (14/1).
’’Di Lampung sempat terkenal karena jalan-jalannya hancur. Kita ingin jalan tol tetap dibangun, tetapi jalan yang non-tol tidak dilupakan,” ujarnya.
Anies menyebut jalan non-tol sejatinya adalah jalan yang paling sering digunakan masyarakat. Mereka menggunakan jalan tersebut, salah satunya untuk mendistribusikan hasil buminya.
Jika jalan non-tol itu rusak, kata Anies, maka tidak menutup kemungkinan kegiatan perekonomian juga terganggu. ’’Jalan-jalan itu harus dibangun. Insya Allah hasil pertanian bisa sampai kota dengan baik,” jelasnya.
Namun untuk mewujudkan hal itu, Anies menyebut diperlukan kewenangan. Dengan begitu, baru ia bisa membuat kebijakan untuk membangun jalan non-tol di Lampung.
Karena itulah, Anies mengajak para hadirin untuk menentukan pilihannya; apakah mau melanjutkan kondisi yang seperti sekarang atau melakukan perubahan.
’’Insya Allah 14 Februari menjadi hari perubahan bagi Indonesia. Sesudah itu, mudah-mudahan jalan di Lampung bisa dibangun dengan baik,” tandasnya. (abd)