JAKARTA - Utang pemerintah Indonesia pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menembus angka Rp8.041 triliun per November 2023. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang Januari hingga November 2023, utang pemerintahan Jokowi telah bertambah Rp307 triliun dari posisi akhir 2022 di angka Rp7.734 triliun.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengingatkan untuk tidak meremehkan utang luar negeri (LN). Ia menyebut negara tidak berpikir karena yang membayar utang bukan mereka para pejabat, melainkan generasi muda yang harus menanggung kerusakan di Indonesia.
BACA JUGA:Maksimalkan Kolaborasi Pentahelix, Pemprov Lampung Optimistis Capai Target Prevalensi Stunting 2024
“Karena yang bayar (utang) bukan mereka, utangnya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, yang bayar adik-adik kita. Jadi, nyata-nyata yang dilupakan itu, rezim Jokowi mewariskan beban amat berat buat generasi muda,” kata Faisal Basri kepada wartawan, Senin (15/1).
Faisal pun khawatir jika utang Indonesia akan terus bertambah. Bahkan, ia menduga utang Indonesia ke depan bisa saja tembus sampai Rp16.000 triliun, karena Indonesia harus ketergantungan dengan utang.
BACA JUGA:Ajak Pelaku Usaha Miliki Sertifikat Halal
“Kalau kebijakan Jokowi dilanjutkan sama Prabowo dan Gibran, khawatir bisa Rp16 kuadriliun (utang Indonesia),” ucap Faisal.
Faisal mengingatkan, generasi bangsa tak hanya berdiam diri. “Oleh karena itu, Anda terutama generasi Z jangan diam. Karena ulah generasi sekarang itu akan dibebankan ke gen Z, bukan saya,” pungkasnya. (jpc/c1/ful)