Defisit APBN Agustus 2025 Tembus Rp321,6 T

APBN KITA: Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kedua kiri) bersama Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan), Wamenkeu Thomas Djiwandono (kiri), dan Wamenkeu Anggito Abimanyu (kedua kanan) foto bersama sebelum konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9).--FOTO BERITASATU.COM
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp321,6 triliun atau setara 1,35 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 31 Agustus 2025.
’’Defisit APBN Rp321,6 triliun atau 1,35 persen PDB,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin (22/9).
Hingga Agustus, pendapatan negara tercatat Rp1.638,7 triliun atau 57,2 persen dari outlook APBN 2025. Angka ini turun 7,8 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1.777,3 triliun. Koreksi terjadi hampir di semua komponen penerimaan.
Penerimaan perpajakan terkoreksi 3,6 persen menjadi Rp1.330,4 triliun atau 55,7 persen dari outlook. Rinciannya, penerimaan pajak turun 5,1 persen menjadi Rp1.135,4 triliun. Namun, kepabeanan dan cukai justru tumbuh 6,4 persen dengan realisasi Rp194,9 triliun.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp306,8 triliun atau 64,3 persen dari outlook, turun tajam 20,1 persen secara tahunan.
Di sisi belanja, tren sebaliknya terlihat. Belanja negara per Agustus mencapai Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari outlook, naik 1,5 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.388,8 triliun, tumbuh 1,5 persen. Belanja K/L turun 2,5 persen menjadi Rp686 triliun, sedangkan belanja non-K/L melonjak 5,6 persen ke Rp702,8 triliun. Sementara transfer ke daerah tercatat Rp571,5 triliun, tumbuh 1,7 persen.