Walah, Tiga Oknum TNI-AD Tahu Motor yang Ditampung di Gudbalkir Pusziad Hasil Curian

Jumat 12 Jan 2024 - 20:34 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

Oknum TNI-AD yang Terlibat Tahu Hasil Curian

JAKARTA - Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan tiga oknum anggota TNI yang terlibat dalam penjualan kendaraan bermotor curian di Markas Gudbalkir Pusziad, Sidoarjo, Jawa Timur, akan ditindak tegas. Saat ini, proses pengembangan kasus masih berjalan.

’’Yakin dan percayalah atas instruksi pimpinan TNI-AD. Kami akan menghukum anggota atau oknum anggota yang terlibat dan melanggar hukum. Kami akan kenakan ancaman hukuman secara maksimal,” kata Kristomei, Jumat (12/1).

Hasil pemeriksaan sementara, ketiga prajurit ini mengetahui kendaraan yang ditampung di Gudbalkir Pusziad hasil curian. ’’Tiga oknum tersebut dari hasil pemeriksaan penyidik mengetahui bahwa kendaraan tersebut hasil kejahatan. Uang sewa ke ketiga oknum itu,” jelasnya.

BACA JUGA:Transaksi Keuangan Partai Naik hingga 4.000 Persen

Seluruh kendaraan di sana tidak dilengkapi dengan STNK dan BPKB. Selanjutnya kendaraan akan dijual ke Timor Leste dengan pengiriman lewat jalur laut.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Wira Satya Triputra menyatakan tersangka Eko Irianto alias EI dan Maryanto alias M mendapat ratusan kendaraan bermotor dari hasil curian serta membeli ke leasing. Terkait pembelian ke leasing, pelaku kerap memakai identitas palsu.

“Jadi para debitur ini rata-rata menggunakan identitas palsu untuk membeli kendaraan dari leasing. Kendaraan tersebut rata-rata tidak dilengkapi dengan STNK maupun BPKB sebagai identitas ketika dibeli ataupun ditampung oleh para pelaku,” kata Wira Satya.

Barang curian ini kemudian ditadah sementara di Markas Gudbalkir Pusziad sebelum dikirim ke Timur Leste. Lokasi tersebut digunakan atas bantuan 3 oknum anggota TNI. “Tersangka menyewa lahan untuk menyimpan kendaraan barang bukti, baik roda dua atau roda empat, di sebuah gudang kosong di Buduran, Jawa Timur, dengan membayar setiap parkir kontainer Rp2 juta dengan estimasi per bulannya membayar Rp20-30 juta,” jelas Wira Satya.

Dengan barang bukti ratusan motor dan puluhan mobil, Wira Satya menyatakan kasus pencurian dan penggelapan kendaraan diduga tidak hanya melibatkan enam orang yang telah berstatus tersangka. Polda Metro Jaya (PMJ) bersama TNI-AD melakukan pengembangan perkara. Sasarannya, mengungkap jaringan yang lebih besar.

BACA JUGA:Janji Dinikahi, Pria di Tubaba Bawa Kabur Anak di Bawah Umur hingga ke Lahat

Wira Satya menyatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dan bersinergi dengan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad). ”Agar pengungkapan kasus ini betul-betul berjalan optimal. Kami melakukan pengembangan terhadap pelaku lain agar bisa mengungkap jaringan lebih besar,” ujarnya.

Penyidik PMJ, kata Wira Satya, juga berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk kontak dengan Kepolisian Timor Leste. ’’Tujuannya memastikan apakah dapat menjangkau ke arah sana atau tidak. Sebagaimana diketahui, tersangka mengirim kendaraan-kendaraan tersebut ke Timor Leste melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Berdasar hasil penyelidikan, diketahui ada empat warga Timor Leste yang diduga terlibat,’’ katanya.

Terkait data kendaraan yang kini menjadi barang bukti, Wira Satya menyatakan pihaknya akan mengumumkan lebih lanjut. ”Saat ini masih tahap inventarisasi untuk pengecekan, baik nomor rangka maupun nomor mesin. Kami akan berkoordinasi dengan asosiasi guna mengetahui kira-kira kendaraan diambil dari leasing mana,” ungkapnya.

Penyidik juga mendalami kemungkinan keterlibatan pihak leasing dengan debitur. ”Ini akan menjadi bahan, termasuk bagi penyidik Polda Metro Jaya maupun dari Pomdam (Brawijaya) nanti untuk melakukan pendalaman,” ujarnya.

Kategori :