Ucap mas ilham
‘’Baik mas,’’ jawabku sambil tersenyum.
Perjalanan menuju ke Liwa seketika membuat lelahku hilang begitu saja, sejak sampai di Lampung tadi mataku sudah tersuguhkan dengan beberapa bangunan dengan ornament dan motif khas Lampung, melewati beberapa kabupaten yang memiliki ciri khas nya masing-masing.
Dari mulai Lampung Selatan, kemudian Kabupaten Lampung Tengah dan
kemudian Kabupaten Lampung Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. Selama diperjalanan aku dan mas Ilham mengobrol, ia bertanya tentang pekerjaanku, dan keseharianku sesekali kami tertawa jika ada suatu obrolan yang lucu.
‘’ Mas Ardi mengapa tertarik untuk ke Liwa?’’ Tanyanya padaku.
‘’Oh, saya penasaran aja mas, soalnya saya suka sekali minum kopi robusta dari Liwa, waktu itu ga sengaja dapet oleh-oleh dari teman,” jawabku.
‘’Iya, kopi jenis robusta memang banyak ditemukan di sana mas, karena memang sebagian
masyarakat di sana ya petani kopi mas,’’ jawabnya
‘’Kalau keadaan alam di sana bagaimana ya mas?’’ Tanya ku lagi
‘’Di Liwa itu udaranya dingin mas, saya saja dulu awal tinggal disana selalu pake jaket
mas, karena memang Liwa ada di bawah kaki Gunung Pesagi, jadi udara di sana masih
segar banget dan yang nggak kalah menarik sih kebudayaan nya itu lho mas, masih kental
banget,’’ jelas mas ilham kepadaku.
‘’Oh ya mas?’’
‘’Iya, apalagi di bulan ini bulan September mas, bulan ulang tahunnya Kabupaten Lampung