Jelang Nataru, Perajin Keranjang Parsel Banjir Orderan
BANJIR ORDERAN: Bayu (44) saat sedang mengayam keranjang parsel, Rabu (19/11). --FOTO SINTIA MAHARANI
BANDARLAMPUNG – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), marak penjual hampers. Hal ini menjadi salah satu sumber rezeki bagi perajin anyaman, khususnya perajin keranjang parsel.
Agus Bayu (44), pemilik usaha kerajinan rotan dan bambu di Perum Bukit Billabong Jaya, Blok E4 No. 03, Langkapura, Bandarlampung, merintis usaha ini sejak 2021 bermodalkan Rp500.000 dan keahlian mengayam. Ia sukses membangun usahanya hingga memiliki dua karyawan.
Tidak hanya itu. Saat ini, Bayu juga sering menjadi narasumber di berbagai macam acara pelatihan UMKM dan mengisi acara di sekolah terkait Pilot Project Profil Pelajar Pancasila (P5).
Mulanya, keahlian yang dimilikinya ini didapat sewaktu bekerja di tempat usaha kerajinan milik saudaranya. Namun, sudah puluhan tahun vakum karena beralih profesi.
"Saya sempat ganti-ganti pekerjaan. Sampai kerja serabutan saya lakukan. Terakhir, ketika saya berkunjung ke rumah teman melihat ada furnitur dari anyaman. Karena sebelumnya saya juga memiliki keahlian mengayam rotan, muncullah ide untuk membuka usaha anyaman sendiri," ucap Bayu.
Saat ini, usaha kerajinan milik Bayu telah memproduksi berbagai macam produk. Mulai dari gazebo, kursi, meja, tudung saji, keranjang parsel, piring, interior, dan sebagainya.
"Bahan anyamannya bermacam-macam. Ada yang dari bambu, rotan, dan lidi. Untuk harganya per kilogram rotan mulai dari Rp15.000-Rp.70.000. Lidi basah per kilogram Rp5000 dan kering Rp10.000. Selain itu, bambu dihitung per batang Rp15.000-Rp.30.000. Beda harga, beda jenisnya," papar Bayu.