Di sana memiliki profesi sebagai petani kopi. Semoga saja aku menemukan jawaban mengapa kopi robusta di sana bisa sangat nikmat. Pagi ini, aku sudah bersiap untuk pergi ke bandara hari ini aku akan menuju Kota Liwa, yang berada di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Kuseret koperku menuju taksi online yang sudah menunggu di lobby apartement, dan segera berangkat ke bandara.
Setelah check-in aku langsung menuju ruang tunggu, kubuka laptopku untuk melihat informasi tentang rute perjalananku kali ini, aku akan mendarat di Bandara Radin Inten II kemudian aku akan dijemput oleh Ilham, ia adalah teman Farel yang dipindahtugaskan ke Liwa, kemarin aku sudah bertukar pesan dengannya dan dia bilang kami akan melanjutkan perjalanan menuju Liwa menggunakan mobil karena jarak dari Bnadara ke Liwa agak lumayan jauh, sekitar 5-6 jam lamanya.
BACA JUGA:Panda Kecil
‘’Mohon perhatian, para penumpang pesawat Merpati Air…”
Aku tersadar dari pikiranku ketika mendengar suara panggilan untuk segera masuk ke
pesawat, langsung kututup laptop dan segera aku berjalan menuju pesawat yang akan membawaku ke negeri robusta, Kota Liwa. Aku menatap ke arah jendela di sampingku, kemudian aku beralih mngambil sebuah majalah yang terletak di kantung kursi pesawat untuk mengurangi rasa bosan.
‘’Permisi, apa bapak mau minum sesuatu?’’ Tanya seorang pramugari kepadaku.
‘’Boleh, saya pesan jus jeruk saja,’’
‘’Baik, sebentar ya pak,’’ balasnya dengan senyuman, kemudian ia langsung menyiapkan
pesananku dan memberikan segelas jus jeruk
‘’Terima kasih,’’ ucapku kepadanya.
Tidak terasa ternyata pesawat sudah landing, kemudian setelah sampai di pintu kedatangan aku langsung mengirimkan pesan kepada Ilham, mengabarinya bahwa aku sudah sampai. Ilham membalas pesanku dan akhirnya kami memutuskan bertemu di tempat yang sudah kami janjikan.
‘’Mas Ardi, ya?’’ Tanya seorang lelaki kepadaku.
‘’iya benar, mas Ilham ya?’’
‘’Iya benar mas,’’
‘’Mari mas, kita langsung berangkat saja, nanti kita makan siang di jalan saja ya mas.’’