JAKARTA - Kemenangan gemilang Marc Marquez di MotoGP Austria 2025 kembali mengukuhkan dominasi Ducati. Itu kemenangan kesembilannya musim ini, dan keenam secara beruntun.
Selain Marquez, rookie Gresini Racing, Fermin Aldeguer, juga mencatat prestasi besar. Ia bisa finis sebagai runner-up.
Berarti Gresini konsisten finis di posisi kedua dalam sebagian besar race. Karena biasanya Alex Marquez yang finis di belakang kakaknya.
Tentunya, hal itu membuat general Manager Ducati Corse, Luigi Dall'Igna tersenyum puas. Karena itu berarti mesin Ducati memang luar biasa powerful. Dan motor mereka cepat. Buktinya, Ducati juga memimpin klasemen konstruktor.
Namun, di balik euforia itu, Francesco Bagnaia penampilannya anjlok dan masih menjadi misteri besar yang membayangi garasi tim pabrikan Ducati.
Dall'Igna belum menemukan penyebab menurunnya penampilan Francesco Bagnaia musim ini.
Bayangkan, sudah enam bulan MotoGP 2025 berjalan, performa juara dunia dua kali itu membuat pusing para insinyur Ducati. Ia angin-anginan. Kadang juara, kadang tidak, tapi seringnya hanya bisa finis di posisi ketiga atau keempat.
Dalam MotoGP Austria 2025 di Sirkuit Red Bull Ring akhir pekan lalu, ia sempat berada di posisi ketiga sampai pertengahan lomba.
Eh, makin mendekati akhir, motornya bermasalah. Murid Valentino Rossi ini makin melambat. Hingga mengakhiri lomba di posisi ke-8.
Harusnya tujuh, tapi Pecco kena sanksi satu posisi. Apa pun itu, Gigi Dall'Igna gemas melihatnya.
"Di trek ini, ketika Anda tertinggal, situasi akan menjadi rumit. Ada beberapa aspek yang harus dihadapi, terutama suhu ban depan," ungkap Dall'Igna, ketika diwawancarai Sky.
"Pecco menjalani semua sesi latihan dengan baik. Namun, di Sprint Race ia mengalami masalah yang masih harus kami analisis. Sedangkan balapan hari ini (Grand Prix hari Minggu) jelas sangat mengecewakan," imbuhnya kesal.
Sebaliknya, ketika mengomentari ledakan performa Fermin Aldeguer, Dall'Igna sangat bersemangat.
Sang bos melihat bocah 20 tahun itu mampu memanfaatkan celah sempit dari racing line Marco Bezzecchi (Aprilia) untuk merebut posisi kedua.
Padahal Bezzecchi leading sejak start sampai lap ke-20an. "Fermin menjalani balapan dengan sangat luar biasa.
Tanpa satu kesalahan pun di trek yang rumit dan tidak mudah," puji Dall'Igna. "Ia telah berkembang pesat dan pasti akan menjadi masa depan Ducati," lanjut pria asal Italia tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Francesco Bagnaia yang diwawancarai Sky juga mengaku kecewa dengan performanya sendiri. Pembalap asal Italia itu menyatakan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
"Hal-hal yang terjadi sulit kupahami. Biasanya aku selalu cepat di sini. Tetapi hari ini saya harus berjuang keras hanya untuk finis di posisi ketujuh dengan catatan lap yang lambat," papar Bagnaia.
Bagnaia bahkan mengakui performanya selama enam bulan terakhir sangat mengecewakan, dan akar masalahnya pun belum terurai.
"Aku tertinggal 12 detik dibanding tahun lalu, meski merasa akhir pekan ini sudah berjalan positif," ujarnya.
"Aku tidak bisa menjelaskannya secara detail. Jumat saya nyaman dengan ban bekas, hal sama terjadi Sabtu pagi. Namun masalah di Sprint Race kembali terulang di balapan hari ini," kata Bagnaia.(*)